05 November 2009

SI TUKANG URUT

Di daerah cilincing..hiduplah seorang anak muda kira2 berusia 18 th..ayahnya dulu tukang urut(alm)..sekarang dia tinggal bersama ibunya tercinta..dia warunga(usaha warung kelontong)..walaupun kontraknya murah..tapi hanya pas2an..ada sich lebihnya tiap bulan tapi cuma sedikit..mau pindah ketempat ramai tidak adah uang..tempat ramai kontraknya lebih mahal kala itu..dia hanya mampu tamat SMP..tapi dia rajin belajar agama..pada suatu hari dia minta ijin ke ibunya.. pergi ketasik tuk belajar agama..dia pergi kemesjid yg di keramatkan di tempat itu..dia tinggal di tempat itu belajar agama sama kyai setempat..setelah beberapa tahun tinggal di mesjid itu.."anak mudah..! umurmu masi mudah..pergunakan masa mudamu untuk berjuang..orang islam itu tdk boleh hanya mengharap jatuhnya bintang dari langit.."ujar sang kyai.." maksud nya apa..?" tanya pemudah itu.."pada dasarnya orang islam itu di jamin rejekinya..yang penting seluruh ibadahnya di kerjakan..tapi harus ada iktiar/usaha..walaupun hanya sedikit.."ujar kyai.."ag ngerti pak kyai..ag juga punya seorang ibu yg ag tinggalkan di jakarta.."jawab pemudah itu.."klu begitu pulanglah..bahagiakan ibumu niscaya allah akan membalasmu dg kebahagiaan yg lebih.." ujar kyai lagi.."baik pak kyai.."jawab pemuda itu.. Pemuda itupun pulang kejakarta..menemui ibundanya tercinta...dia sedikit kaget krn isi wrgnya tinggal sedikit sekali..tapi dia bahagia krn dapat bertemu dg ibundanya di tempat itu(untungnya belum pindah atau pulang kampung..).. Untuk mengembangkan warungnya perlu modal besar..krn isinya tinggal beberapa saja..dia kerjakan ibadah seperti pesan kyai tasik itu..tiba2 dia punyak ide..dia mau jadi tukang urut(sedikit ilmu ngurut sempat di pelajarinya dari ayahnya(alm))..maka dia minta restu pada ibundanya..ibundanya mengijinkannya krn memang g' ada solusi lain untuk memperbaiki perekonomiannya..dia memasang plang di depan warungnya..awal2 banyak orang mengejeknya..tapi pemuda itu tidak terpengaruh sedikitpun..setelah beberapa hari ada juga yg urut(org yg di urut biasanya ngasi uang rp20000).."setelah di urut badan terasa enak" kata yg telah di urut cerita sama temannya...dari bibir ke bibir orang menceritakan ke ahlian pemudah itu mengurut..akhirnya banyak orang yg datang minta urut bahkan sampai malam..hasil dari ngurut di gunakan untuk mengisi warungnya..karena terlalu sibuk(sibuk belanja dan ngurut) dia lalaikan yg sunnah ..dia hanya mengerjakan yg wajib..maka orang yg minta urut berkurang.."abis di urut kok tambah sakit yach.."cerita yg habis di urut sama temannya.."iya g' seperti duluh.."jawab temannya..warungnya juga agak sepih..(setelah kemaren2 sudah ramai..) ..dia berfikir apa yg tlah terjadi..tiba2 dia ingat pesan kyai tasik itu..diapun mencari pembantu untuk membantu ibundanya di warung.. dia sendiri mau ibadah seperti dulu dan ngurut..beberapa hari kemudian ngurutnya ramai lagi..bahkan lebih ramai dari sebelumnya begitu juga warungnya..dua tahun kemudian rumah yg dia tempati kebeli...sekarang dia menjadi pujang kaya..karena kesepian akhirnya diapun menikah...setahun kemudian dia mempunyai anak...sejak adanya anak itu daganya tambah ramai lagi begitu juga urutnya..bahkan dia membeli rumah dikontrakin..dua th kemudian diapun di panggil oleh allah ke tanah suci(naik haji)..dia naik haji bertiga sama ibundanya..dia dan istrinya..sedangkan anaknya di titipkan sama saudaranya..di tanah suci dia merasakan kebahagiaan yg tiada tara...dan merasa takjub mengenang kejadian2 yg pernah dia alami..benarlah janji allah klu rejeki orang beriman itu di tanggung oleh allah..jadi jangan pernah takut kelaparan di buminya allah..wessalam

01 November 2009

SI BUDAK

Di jaman khalifa ummayyah...berjalanlah dua org pembesar..merekah akan menuju ke sebuah desa yg mengalami kekering..krn bertahun-tahun lamanya hujan tidak turun.. Sampailah kedua pembesar ke desa itu..rupanya warga desa itu melakukan sholat istigosa..yg di pinpin oleh ulama setempat..dan diikuti oleh orang alim lainnya..hujan tak kunjung turun.. Keesokan harinya kedua pembesar itu yang meminpin sholat istighosa..isapan tangis dan penuh harap menyelimuti mereka..tak terhitung berapa jatuhnya air mata yg mengalir dari setiap mata mereka..namun hujan tak kunjung turun.. mereka tidak ada yg akan di lakukan lagi selain pasrah..menunggu jatuhnya hujan dari langit.. Karena acara telah selesai..dan hujan tak kunjung turun..mereka membubarkan diri..kedua pembesar itu jalan2 mengitari desa itu sembari berfikir..bagai mana hujan akan turun dari langit..menjelang sholat adzar..kedua pembesar itu berhenti di sebuah mesjid tua yg tidak terurus..mungkin lama tidak di pakai..kedua pembesar itu melihat ada orang sholat di dalamnya..mereka sengaja tidak masuk..menunggu orang yg di dalam menyelesaikan sholatnya..rupanya orang yg di dalam mesjid sehabis sholat dia berdo'a minta hujan..dan seketika itu juga langsung hujan..hujanpun turun dg deras..nampak sudut-sudut masjid yg bocor.. Setelah hujan mulai redah..orang yg sholat itu buru2 menyimpan perlengkapan sholatnya di mesjid itu..dia pun pergi meninggalkan mesjid itu..tanpa sepengetahuan dia..kedua pembesar itu membuntutinya..setelah sampai di tempat tinggalnya..kedua pembesar itu kembali lagi kemesjid..untuk melakukan sholat adzar... Ke esokan harinya..kedua pembesar itu mendatangi tempat tinggal orang sholat di mesjid kemarin..setelah sampai di dalam.. di sambut dengan baik oleh pemilik tempat itu(rupanya tempat penjualan budak)..kedua pembesar itu mengaku pengen membeli budak..yg ciri2 seperti kemarin..beberapa budak yg bagus2 telah ditawarkan namun yg di carinya tdk ada.."apa ada lagi yg lain" ujar salah seorang pembesar itu.."ada " jawab penjual budak..diperlihatkan lagi..yg di carinya belum juga ketemu..tanya lagi pembesar itu"ada lagi.."pemilik kebingungan krn tidak ada yg cocok"ada cuma jelek2 dan makan hati semua..tuan tdk akan mau..klu yg ini ambil aja lah.." kedua pembesar itu melihat budak yg di maksud..akhirnya kedua pembesar itu menemukannya..walaupun si penjual menolak tapi kedua pembesar itu tetap membayarnya.. Setelah selesai di bayarnya..budak itu di kasi pakaian yg bagus..krn mau di bawah keistana...berangkatlah kedua pembesar dan SI BUDAK ke istana..di perjalanan kedua pembesar itu menceritakan kejadian itu sama SI BUDAK..dan bertanya "kenapa org sekampung termasuk para ulama dan orang alim termasuk kami yg melakukan sholat istighosa meminta hujan..g' ujan ujan..tapi engkau sekali berdo'a langsung turun hujan..?" tanya salah seorang pembesar itu..belum sempat menjawab SI BUDAK meminta.. mau sholat untuk yg terakhir kalinya di mesjid itu..selesai sholat SI BUDAK berdo'a.." ya allah rupanya telah ada yg mengetahui hubungan hamba dg mu..ya allah agar hati hambah ini tidak berubah panggilah hambah kepadamu.." selesai berdo'a dia pun meninggal dunia..kedua pembesar itu meng hampiri dia " kita terlambat.." kata mereka..merekapun di kubur selayaknya orang islam lainnya..wessalam..