Pages

24 Februari 2015

Text Me, Please!

Text Me, Please! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pernahkah kalian para kaum hawa, mengagumi seorang pria yang kalian idolakan? Memang, itu hal yang sangat wajar sekali, tapi tidak bagiku. Aku harus berjuang mati-matian dahulu untuk mendapatkannya, bahkan.. sangat kecil kemungkinan untuk bisa.

“Ocha! Aku sudah dapat informasi tentang si..” kata Cindy, yang tiba-tiba terpotong.
“Sssssst! Jangan keras-keras Cin!” kataku.
Aku dan Cindy memang sahabat dekat. Cindy, adalah sahabat yang selalu membantuku dalam susah maupun duka.
“Iya iya. Dia ulang tahunnya tanggal 12 September, Cha.” kata Cindy sambil membisikiku.
“Jeongmal? (Kata “sungguh” dalam bahasa korea) Ulang tahunnya sama kayak aku, Cin!” jawabku girang.
“Ciye-ciye.. jangan-jangan jodoh!” kata Cindy terkekeh.

Namanya Alvaro. Dia, kakak kelasku di kelas 12. Dia memang sangat keren! Tak sedikit adik kelas yang selalu bertingkah heboh kepadanya. Mungkin, hanya aku satu-satunya perempuan yang tidak bersikap seperti itu. Aku pemalu, lugu, mudah canggung. Mana mungkin Kak Varo bisa mengetahui perasaan gadis pemalu sepertiku? Aku hanya bisa mencari banyak informasi tentangnya, bersama Cindy. Aku ingin sekali sms-an dengan Kakak itu dan menanyakan keadaannya tiap hari. Oh iya, aku nggak pernah lupa menempelkan sebuah lollipop setiap Hari Sabtu di loker barangnya. Tak lupa kutuliska inisial “O”
... baca selengkapnya di Text Me, Please! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

18 Februari 2015

You Get What You Are!

You Get What You Are! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Einstein mengatakan, “Learning is not a product of schooling but the lifelong attempt to acquire it.“ Jadi, proses pembelajaran mestinya tidak berhenti saat lulus sekolah, tetapi perlu terus diupayakan sepanjang hayat.

Nah, kalau kegiatan “membaca” kita anggap sebagai salah satu tolok ukur pembelajaran, kira-kira bagaimana faktanya di Indonesia? Saya ambil data hasil survey.

Riset Roy Morgan Juli 2006 sd Juni 2007 terhadap 21.686 responden di 20 kota besar Indonesia menyatakan bahwa 8,6 juta orang mengunjungi toko buku, atau sekitar 12% dari jumlah penduduk kota tersebut. Cuma mengunjungi, belum tentu membaca atau membeli buku, karena di toko buku ada juga barang-barang nonbuku.

Riset AC Nielsen Okt 2006 sd Sept 2007 di 15 kota besar Indonesia menyimpulkan bahwa 14% dari penduduk di 15 kota tersebut suka membaca, atau kurang dari 6 juta orang. Yang disebut “suka membaca” adalah dalam periode itu mereka membaca buku… belum tentu benar-benar “suka”, dan kita masih bertanya-tanya mengenai seberapa banyak yang dibaca selama setahun itu.

Selain itu, dinyatakan
... baca selengkapnya di You Get What You Are! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

10 Februari 2015

Pemimpin Baru

Pemimpin Baru Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kita paham bahwa Indonesia sedang dalam proses persalinan massal. Para pemimpin-pemimpin baru sedang dilahirkan. Mereka yang dalam proses perebutan kekuasaan tahun-tahun ini akan digantikan oleh orang-orang yang sama sekali baru dalam satu dekade ke depan. Zaman baru telah datang dan tak bisa dihindari. Dan zaman baru meminta pemimpin-pemimpin baru.

Tentang pemimpin baru, John Scully, mantan CEO Apple Computer, pernah mengatakan bahwa, “Para pemimpin baru menghadapi ujian baru, misalnya bagaimana ia dapat memimpin orang yang tidak pernah memberi laporan kepadanya––orang-orang yang berada di organisasi lain, di Jepang dan Eropa, bahkan para kompetitor. Bagaimana Anda dapat memimpin di lingkungan yang padat ide dan berisikan jaringan-jaringan yang interdependen ini? Ini memerlukan seperangkat keterampilan yang sama sekali baru, yang berbasis pada ide-ide, orang-orang, dan nilai-nilai. Para pemimpin tradisional mengalami kesulitan untuk menerangkan apa yang sedang terjadi di dunia, karena mereka mendasarkan penjelasannya pada pengalaman.”

Pernyataan singkat di atas sarat makna. Mari kita telusuri beberapa di antaranya. Pertama, kepemimpinan yang bertumpu semata-mata pada pengalaman tidak lagi dapat diandalkan. Kita tidak sedang bergerak ke belakang, ke tempat pengalaman itu terjadi (terra firma). Kita, suka atau tidak suka, sedang bergerak ke depan, ke suatu tempat yang bahkan belum pernah kita da
... baca selengkapnya di Pemimpin Baru Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

06 Februari 2015

Hujan Pertama

Hujan Pertama Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Mendung masih terlukis di langit sore. Awan-awan gelap yang menggelantung itu mengingatkan Keisa pada sore kemarin. Keisa yang sedang duduk termenung di balkon rumahnya, hanya bisa menahan kesedihan yang menusuk-nusuk dadanya. Sesekali dia meneteskan air mata kemudian menghapusnya lagi. Sore dan mendung ini membawa Keisa pada sore dimana ia dibuat terhempas pada sebuah kesakitan. Sore dimana ia bisa menyaksikan dengan jelas betapa Ringgo, lelaki yang ia sayangi menyabangkan cintanya pada sahabat Keisa, Neni.

“Sakit..” lirihnya sambil tangannya disilangkan memegang kedua lengannya dan meremas lengan bajunya. Kembali muncul air di sudut matanya.

Tak lama mendung itu berubah menjadi rintik hujan. Keisa keluar rumah dan berlari sepanjang jalanan komplek rumahnya. Tangisnya semakin menjadi. Air matanya tersamarkan oleh air hujan yang membasahinya. Dia terus berlari dalam guyuran hujan sambil matanya tak henti untuk menangis. Keisa ingin hujan ini bisa menghapus semua kenangannya bersama Ringgo.
Keisa duduk di sebuah bangku taman. Dia melihat awan masih gelap dan hujan makin deras. Jalanan komplek mulai sepi. Tak ada satupun orang yang t
... baca selengkapnya di Hujan Pertama Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

01 Februari 2015

Ayah, Aku Bangga Padamu! Catatan Putra Seorang Koruptor

Ayah, Aku Bangga Padamu! Catatan Putra Seorang Koruptor Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dua lelaki berpakaian coklat tua mengapit lelaki separuh baya menuju kamar tidur berkuota 5 orang tetapi sesak di jejali penghuni tiga kali lebih banyak dari kapasitas standar sebenarnya, saat salah satu dari lelaki berseragam membuka grendel-grendel pengaman yang mengamankan penghuni kamar, kepala lelaki setengah baya itu tegak, menoleh ke arah ruangan di sudut deret bangunan tempat aku berdiri, tersenyum lalu menganggukkan kepala kepadaku sebelum menghilang di balik jeruji.

Segurat senyum menghiasi sudut wajahku membalas senyuman dari lelaki itu, tapi aku tahu dia tidak melihatnya, karena serombongan lelaki berpakaian coklat melintas di antara jangkauan pandang kami memecah situasi melodrama yang bila di telenovela korea biasanya dapat jatah scene 10 detikan lebih karena di slow motion dan sudut pengambilan sudut gambar bisa lebih dari 8 titik. Karena moment itu sungguh berkesan, bermakna dan sarat penafsiran.

“Ayah, aku bangga padamu.” Hanya kata itu yang mampu menggumam di
... baca selengkapnya di Ayah, Aku Bangga Padamu! Catatan Putra Seorang Koruptor Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1