Jerusalem – PIP: Setelah diakhiri sensor militer pada media dan ditarik tirai suasana perang, mulai bermunculan kritik luas atas kegagalan telak yang dialami pasukan zionis Israel, yang berasal dari para pemimpin terkemuka di entitas Zionis.
Anggota parlemen Knesset Zionis, Aryeh Eldad, mengatakan, "Pengumuman gencatan senjata berarti bahwa Israel mengibarkan bendera putih dan menjadi sasaran terorisme." Dia menambahkan, " Netanyahu telah meminta militer untuk meninggalkan perang, yang tidak lain adalah budak, seperti anjing paranoid.”
Sementar aitu anggota Knesset, Michael Ben Ari, telah meminta PM Israel benyamin Netanyahu untuk mengundurkan diri di tengah kegagalannya mengelola agresi baru ke Jalur Gaza. Dia menuduh Netanyahu telah "menyeret Israel ke dalam kegagalan."
Ketua oposisi Zionis yang juga ketua Partai Kadima, Shaul Mofaz, mengatakan, "Hamas telah menang di babak ini dan Israel adalah yang paling rugi." Dia menambahkan, "Alih-alih mengizinkan tentara Israel bekerja untuk menghancurkan Hamas, pemerintah Netanyahu justru keluar dari invasi ini sambil menyeret ekor secara memalukan, tanpa merealisasikan satu tujuanpun dari operasi militer yang dilancarkan ke Jalur Gaza. Dia meminta Netanyahu harus mengundurkan diri.
Sementara itu semalam, demonstran turun jalan di Ashdod dan Sderot. Mereka meminta Netanyahu untuk mengundurkan diri dan menilai apa yang terjadi adalah kegagalan telak pemerintah Zionis. (asw)
Pages
▼
23 November 2012
21 November 2012
seputar puasa sunnah 9-10 Muharrom
Belajar Adab Adab Sunnah Rasulullah saw
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,:
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) di bulan Allah (bulan) Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib (lima waktu) adalah shalat malam.“[HR.Muslim]
oleh sebab itu marilah kita mengerjakanya, karena sungguh sangat besar fadhilahnya...
“Puasa ini(10 muharam) menggugurkan (dosa-dosa) di tahun yang lalu“[HR.Muslim]
dan akan lebih utama jika kita mengerjakan puasa dari tanggal 9 muharam.
“Kalau aku(Rasulullah)masih hidup tahun depan, maka sungguh aku akan berpuasa pada tanggal 9 Muharram (bersama 10 Muharram).” [HR.Muslim]
Semoga kita bisa sama-sama mengerjakanya...
20 November 2012
komentar dari grup facebook Forum aspirasi pemuda giligenting
Bismillah....
Mengomentari tulisan kawan2 di Grup facebook Forum aspirasi pemuda giligenting Tentang penambangan pasir dan abrasi pantai itu sudah Classic, saya sudah menyuarakan hal tersebut dari thn 2008 melalui Blog saya ini dan juga saya sempat bicara langsung dengan para penduduk yang tinggal di tepi pantai, namun karena hanya suara maka tdk efektif, yg efektif adalah harus bekerja sama dengan semua masyrakat untuk melakukan PENYADARAN secara bersama2, kerja ini tidak akan bisa kalau di kerjakan secara sendirian namun harus secara Kolektif, dan juga butuh dukungan dari Para aparat desa setempat,
Kita ini hanya bisa protes, yang kerja di lapangan adalah yg ada di kampung, mereka yang tau apa yang sebenarnya terjadi,
Saya sudah sempat bicara dengan warga pengangkut pasir tersebut, ternyata 1hal yang menjadi Alasan kuat penambangan Pasir pantai yaitu UANG atau urusan PERUT, itu karena faktor kurangnya lahan pekerjaan yang memadai dan yang bisa menopang ekonomi penduduk kampung,
Kira2 adakah solusinya...?? agar penambangan pasir yang di lakukan secara besar2an dan yang sengaja di JUAL bisa di alihkan kepada bahan pasir yang lain....???
Mengomentari tulisan kawan2 di Grup facebook Forum aspirasi pemuda giligenting Tentang penambangan pasir dan abrasi pantai itu sudah Classic, saya sudah menyuarakan hal tersebut dari thn 2008 melalui Blog saya ini dan juga saya sempat bicara langsung dengan para penduduk yang tinggal di tepi pantai, namun karena hanya suara maka tdk efektif, yg efektif adalah harus bekerja sama dengan semua masyrakat untuk melakukan PENYADARAN secara bersama2, kerja ini tidak akan bisa kalau di kerjakan secara sendirian namun harus secara Kolektif, dan juga butuh dukungan dari Para aparat desa setempat,
Kita ini hanya bisa protes, yang kerja di lapangan adalah yg ada di kampung, mereka yang tau apa yang sebenarnya terjadi,
Saya sudah sempat bicara dengan warga pengangkut pasir tersebut, ternyata 1hal yang menjadi Alasan kuat penambangan Pasir pantai yaitu UANG atau urusan PERUT, itu karena faktor kurangnya lahan pekerjaan yang memadai dan yang bisa menopang ekonomi penduduk kampung,
Kira2 adakah solusinya...?? agar penambangan pasir yang di lakukan secara besar2an dan yang sengaja di JUAL bisa di alihkan kepada bahan pasir yang lain....???
17 November 2012
sekedar berbagi Artikel Islami
Peran Orang Tua Terhadap Anak
Akhir-akhir ini umat Islam, khususnya anak-anak hingga remaja lebih cenderung diarahkan orang tua mereka untuk mengikuti persaingan atau lomba bernyanyi dari pada diajari mengaji Al-Qur’an. Bahkan acara tersebut melibatkan peran orang tua untuk menemani anaknya bernyanyi saat tampil di televisi. Ironisnya, seringkali dijumpai, sang ibu tampil dengan berbusana muslimah, namun sang anak menggunakan pakaian terbuka. Bagaimana fenomena umat Islam semacam ini ? Bagaimanakah seharusnya peran orang tua dalam membimbing dan memberikan pendidikan untuk menjalani kehidupan masa depan.
Menjadi Orang Tua Yang Amanah
Sebagai orang tua, tentunya memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap anaknya. Bahkan seorang anak memiliki hak yang harus dipenuhi oleh orang tua -nya. Orang tua berkewajiban memberikan fasilitas kehidupan yang layak kepada anaknya sesuai dengan kemampuannya, mulai dari sandang, pangan, papan, pendidikan dan sebagainya.
Selain itu, sebagai seorang muslim, orang tua juga memiliki kewajiban untuk mendidik tentang ajaran Islam terhadap anaknya. Anak adalah amanat yang harus dijaga dan ditanamkan kepadanya nilai-nilai tauhid dan akhlak yang baik, dengan tujuan agar menjadi hamba Allah yang taat dan patuh terhadap-Nya. Jika ajaran-ajaran Islam ini tidak diperoleh anak di masa hidupnya di dunia, maka kelak di kehidupan akherat, anaklah yang akan menjadi penuntut pertama dan menjadi penyebab terhalangnya orang tua masuk surga.
Kosekwensi yang harus ditanggung orangtua sangat berat, karena ia harus bertanggungjawab penuh terhadap hak-hak anaknya. Bila hak-hak itu dikerjakan dengan benar maka ia akan menjadi orang yang selamat di dunia dan akherat, namun sebaliknya bila tidak benar dalam memenuhi hak-haknya itu maka ia bisa celaka di hari pertanggungjawaban nanti.
Sungguh mengherankan kondisi sebagian umat Islam saat ini. Fakta yang terjadi, membuktikan kecenderungan mereka tidak lagi memperdulikan ajaran-ajaran agamanya. Mereka seringkali merasa lebih senang terhadap apa-apa yang datangnya tidak jelas dari mana sumbernya dan lebih akrab dengan budaya dari luar dari pada budaya Islam sendiri.
Sebagai contoh, telah menjadi pemandangan yang dianggap biasa, bahwa terkadang demi kepentingan tampil di televisi, orang tua tidak begitu perduli dangan pakaian anak perempuannya yang terbuka. Bahkan yang memprihatinkan, para orang tua justru memberi jalan agar anak-anaknya dapat tampil di televisi, walaupun harus membiarkan anak perempuannya membuka bagian-bagian tubuhnya.
Ada beberapa hal yang menyebabkan orang tua begitu kuat memberikan dukungan terhadap anaknya untuk bisa muncul di televisi, dan tidak peduli terhadap anjuran dan larangan Islam.
Pertama, karena keinginan yang besar untuk bisa tampil di televisi. Di sini orangtua hingga rela melakukan apa saja (bahkan menyalahi ajaran Islam) demi mensukseskan anaknya agar bisa tampil dan menjadi juara atau artis.
Kedua, busana muslim bagi mereka hanyalah sebagai trend, bukan sebagai kesadaran yang wajib untuk dilakukan. Sehingga tidak mengherankan jika saat keduanya tampil di televisi, pemandangan yang sangat kontras terlihat, sang ibu menggunakan busana muslimah, sedang sang anak justru tampil berani dengan pakaian terbuka dan mini.
Ketiga, orang tua menganggap bahwa keberhasilan seorang anak adalah di saat mereka menjadi terkenal di televisi. Sehingga tidak sedikit dari para orang tua merasa lebih bangga jika anaknya mampu tampil di televisi untuk bernyanyi daripada hanya sekedar bisa membaca atau menghafal al-Quran.
Oleh karena itu, pada dasarnya jika lebih diteliti kembali, sebenarnya penyebab dari semua hal yang telah disebutkan diatas adalah karena rendahnya pengetahuan umat Islam terhadap ajaran agama dan minimnya pengetahuan terhadap tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Akibatnya mereka tidak lagi mengidolakan figur-figur yang Muslim. Anak-anak umat Islam sekarang justru cenderung mengelu-elukan orang-orang yang sikap dan perilakunya jauh dari Islam. Bahkan tidak jarang dari anak-anak kita mengidolakan seseorang yang jelas-jelas bukan dari kalangan Muslimin. Sehingga akhlak merekalah yang akan melekat kepada anak-anak kita. Sebab seseorang pasti cenderung akan meniru sikap dan perilakunya orang yang diidolakan.
Maka yang sebenarnya harus dilakukan orang tua adalah mengutamakan pendidikan bagi anaknya, karena inilah yang terpenting. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda,
مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ اَفْضَلُ مِنْ اَدَبٍ حَسَنٍ
“Tidak ada pemberian orang tua kepada anaknya yang lebih baik dari pada pendidikan yang baik”
Hal yang paling utama dan pertama yang harus diterima oleh anak dari orang tuanya adalah pendidikan yang baik, utamanya pendidikan tentang agama. Dengan demikian anak akan terbimbing menjadi manusia yang berakhlak dan bermoral, dan akan mampu menjalani kehidupan ini sesuai dengan ajaran Islam.
Sebaliknya, jika orang tua lebih mengutamakan keahlian-keahlian lain selain pengetahuan agama. Semisal bagaimana mendidik anak agar bisa bernyanyi sehingga dapat tampil di televisi. Bagaimana caranya agar bisa memperoleh harta dan menjadi orang populer. Maka jelas hal ini akan membentuk anak memiliki akhlak yang tidak baik.
Rasulullah SAW telah memperintahkan kepada kita dalam hadits,
اَدِّبوُااَوْلاَ دَكُمْ عَلىَ ثَلاَثِ خِصاَلٍ حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَاَهْلِ بَيْتِهِ وَقِرَائَةِ اْلقُرْاَنِ
“Ajarilah anak-anakmu tiga perkara: cinta kepada nabi kalian, cinta kepada keluarga nabinya, dan membaca Al-Quran”
Ternyata ketiga hal diatas sudah mulai dilupakan para orang tua. Kecintaan kepada Nabinya hanya sebatas pengakuan kata-kata saja, sebagian anak-anak atau bahkan orang tuanya, tidak lagi mengenal siapa sosok sebenarnya Nabi Muhammad SAW. Bagaimana sejarah para keluarga Nabi ? Ketauladanannya yang seharusnya dijadikan barometer bagi umat ini dalam berkehidupan sosial dan berumah-tangga mereka lupakan. Al-Quran pun tidak lagi dijadikan sebagai bacaan sehari-hari, apalagi menghafalnya dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya.
Maka inilah yang menjadi sumber pokok dan penyebab sebagian anak-anak kita lebih mudah untuk diajak atau dipengaruhi oleh budaya-budaya yang jauh dari pada ajaran-ajaran Islam, karena kurangnya peran orang tua untuk mendidik anak-anaknya agar cinta dalam ketiga hal di atas.
Akhir-akhir ini umat Islam, khususnya anak-anak hingga remaja lebih cenderung diarahkan orang tua mereka untuk mengikuti persaingan atau lomba bernyanyi dari pada diajari mengaji Al-Qur’an. Bahkan acara tersebut melibatkan peran orang tua untuk menemani anaknya bernyanyi saat tampil di televisi. Ironisnya, seringkali dijumpai, sang ibu tampil dengan berbusana muslimah, namun sang anak menggunakan pakaian terbuka. Bagaimana fenomena umat Islam semacam ini ? Bagaimanakah seharusnya peran orang tua dalam membimbing dan memberikan pendidikan untuk menjalani kehidupan masa depan.
Menjadi Orang Tua Yang Amanah
Sebagai orang tua, tentunya memiliki peran dan tanggung jawab yang besar terhadap anaknya. Bahkan seorang anak memiliki hak yang harus dipenuhi oleh orang tua -nya. Orang tua berkewajiban memberikan fasilitas kehidupan yang layak kepada anaknya sesuai dengan kemampuannya, mulai dari sandang, pangan, papan, pendidikan dan sebagainya.
Selain itu, sebagai seorang muslim, orang tua juga memiliki kewajiban untuk mendidik tentang ajaran Islam terhadap anaknya. Anak adalah amanat yang harus dijaga dan ditanamkan kepadanya nilai-nilai tauhid dan akhlak yang baik, dengan tujuan agar menjadi hamba Allah yang taat dan patuh terhadap-Nya. Jika ajaran-ajaran Islam ini tidak diperoleh anak di masa hidupnya di dunia, maka kelak di kehidupan akherat, anaklah yang akan menjadi penuntut pertama dan menjadi penyebab terhalangnya orang tua masuk surga.
Kosekwensi yang harus ditanggung orangtua sangat berat, karena ia harus bertanggungjawab penuh terhadap hak-hak anaknya. Bila hak-hak itu dikerjakan dengan benar maka ia akan menjadi orang yang selamat di dunia dan akherat, namun sebaliknya bila tidak benar dalam memenuhi hak-haknya itu maka ia bisa celaka di hari pertanggungjawaban nanti.
Sungguh mengherankan kondisi sebagian umat Islam saat ini. Fakta yang terjadi, membuktikan kecenderungan mereka tidak lagi memperdulikan ajaran-ajaran agamanya. Mereka seringkali merasa lebih senang terhadap apa-apa yang datangnya tidak jelas dari mana sumbernya dan lebih akrab dengan budaya dari luar dari pada budaya Islam sendiri.
Sebagai contoh, telah menjadi pemandangan yang dianggap biasa, bahwa terkadang demi kepentingan tampil di televisi, orang tua tidak begitu perduli dangan pakaian anak perempuannya yang terbuka. Bahkan yang memprihatinkan, para orang tua justru memberi jalan agar anak-anaknya dapat tampil di televisi, walaupun harus membiarkan anak perempuannya membuka bagian-bagian tubuhnya.
Ada beberapa hal yang menyebabkan orang tua begitu kuat memberikan dukungan terhadap anaknya untuk bisa muncul di televisi, dan tidak peduli terhadap anjuran dan larangan Islam.
Pertama, karena keinginan yang besar untuk bisa tampil di televisi. Di sini orangtua hingga rela melakukan apa saja (bahkan menyalahi ajaran Islam) demi mensukseskan anaknya agar bisa tampil dan menjadi juara atau artis.
Kedua, busana muslim bagi mereka hanyalah sebagai trend, bukan sebagai kesadaran yang wajib untuk dilakukan. Sehingga tidak mengherankan jika saat keduanya tampil di televisi, pemandangan yang sangat kontras terlihat, sang ibu menggunakan busana muslimah, sedang sang anak justru tampil berani dengan pakaian terbuka dan mini.
Ketiga, orang tua menganggap bahwa keberhasilan seorang anak adalah di saat mereka menjadi terkenal di televisi. Sehingga tidak sedikit dari para orang tua merasa lebih bangga jika anaknya mampu tampil di televisi untuk bernyanyi daripada hanya sekedar bisa membaca atau menghafal al-Quran.
Oleh karena itu, pada dasarnya jika lebih diteliti kembali, sebenarnya penyebab dari semua hal yang telah disebutkan diatas adalah karena rendahnya pengetahuan umat Islam terhadap ajaran agama dan minimnya pengetahuan terhadap tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Akibatnya mereka tidak lagi mengidolakan figur-figur yang Muslim. Anak-anak umat Islam sekarang justru cenderung mengelu-elukan orang-orang yang sikap dan perilakunya jauh dari Islam. Bahkan tidak jarang dari anak-anak kita mengidolakan seseorang yang jelas-jelas bukan dari kalangan Muslimin. Sehingga akhlak merekalah yang akan melekat kepada anak-anak kita. Sebab seseorang pasti cenderung akan meniru sikap dan perilakunya orang yang diidolakan.
Maka yang sebenarnya harus dilakukan orang tua adalah mengutamakan pendidikan bagi anaknya, karena inilah yang terpenting. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda,
مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدَهُ اَفْضَلُ مِنْ اَدَبٍ حَسَنٍ
“Tidak ada pemberian orang tua kepada anaknya yang lebih baik dari pada pendidikan yang baik”
Hal yang paling utama dan pertama yang harus diterima oleh anak dari orang tuanya adalah pendidikan yang baik, utamanya pendidikan tentang agama. Dengan demikian anak akan terbimbing menjadi manusia yang berakhlak dan bermoral, dan akan mampu menjalani kehidupan ini sesuai dengan ajaran Islam.
Sebaliknya, jika orang tua lebih mengutamakan keahlian-keahlian lain selain pengetahuan agama. Semisal bagaimana mendidik anak agar bisa bernyanyi sehingga dapat tampil di televisi. Bagaimana caranya agar bisa memperoleh harta dan menjadi orang populer. Maka jelas hal ini akan membentuk anak memiliki akhlak yang tidak baik.
Rasulullah SAW telah memperintahkan kepada kita dalam hadits,
اَدِّبوُااَوْلاَ دَكُمْ عَلىَ ثَلاَثِ خِصاَلٍ حُبِّ نَبِيِّكُمْ وَاَهْلِ بَيْتِهِ وَقِرَائَةِ اْلقُرْاَنِ
“Ajarilah anak-anakmu tiga perkara: cinta kepada nabi kalian, cinta kepada keluarga nabinya, dan membaca Al-Quran”
Ternyata ketiga hal diatas sudah mulai dilupakan para orang tua. Kecintaan kepada Nabinya hanya sebatas pengakuan kata-kata saja, sebagian anak-anak atau bahkan orang tuanya, tidak lagi mengenal siapa sosok sebenarnya Nabi Muhammad SAW. Bagaimana sejarah para keluarga Nabi ? Ketauladanannya yang seharusnya dijadikan barometer bagi umat ini dalam berkehidupan sosial dan berumah-tangga mereka lupakan. Al-Quran pun tidak lagi dijadikan sebagai bacaan sehari-hari, apalagi menghafalnya dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya.
Maka inilah yang menjadi sumber pokok dan penyebab sebagian anak-anak kita lebih mudah untuk diajak atau dipengaruhi oleh budaya-budaya yang jauh dari pada ajaran-ajaran Islam, karena kurangnya peran orang tua untuk mendidik anak-anaknya agar cinta dalam ketiga hal di atas.
26 Oktober 2012
MENGENANG MASA MASA JAYA SANDIWARA RADIO TUTUR TINULAR
Tutur Tinular berkisah tentang seorang pemuda Desa Kurawan bernama Arya Kamandanu, putra Mpu Hanggareksa, seorang ahli pembuat senjata kepercayaan Prabu Kertanagara, raja Kerajaan Singhasari. Pemuda lugu ini kemudian saling jatuh hati dengan seorang gadis kembang desa Manguntur bernama Nari Ratih, putri Rakriyan Wuruh, seorang bekas kepala prajurit Kerajaan Singasari. Namun hubungan asmara di antara mereka harus kandas karena ulah kakak kandung Kamandanu sendiri yang bernama Arya Dwipangga.
Kepandaian dan kepiawaian Dwipangga dalam olah sastra membuat Nari Ratih terlena dan mulai melupakan Kamandanu yang polos. Cinta segitiga itu akhirnya berujung pada peristiwa di Candi Walandit, di mana mereka berdua (Arya Dwipangga dan Nari Ratih) yang sedang diburu oleh api gelora asmara saling memadu kasih hingga gadis kembang desa Manguntur itu hamil di luar nikah.
Kegagalan asmara justru membuat Arya Kamandanu lebih serius mendalami ilmu bela diri di bawah bimbingan saudara seperguruan ayahnya yang bernama Mpu Ranubhaya. Berkat kesabaran sang paman dan bakat yang dimilikinya, Kamandanu akhirnya menjadi pendekar muda pilih tanding yang selalu menegakkan kebenaran dilandasi jiwa ksatria.
Kisah Tutur Tinular ini diselingi berbagai peristiwa sejarah, antara lain kedatangan utusan Kaisar Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di negeri Cina, yang meminta Kertanagara sebagai raja di Kerajaan Singhasari menyatakan tunduk dan mengakui kekuasaan bangsa Mongolia. Namun utusan dari Mongolia tersebut malah diusir dan dipermalukan oleh Kertanagara.
Sebelum para utusan kembali ke Mongolia, di sebuah kedai makan terjadilah keributan kecil antara utusan kaisar yang bernama Meng Chi dengan Mpu Ranubhaya, Mpu Ranubhaya berhasil mempermalukan para utusan dan mampu menunjukkan kemahirannya dalam membuat pedang, karena tersinggung dan ketertarikannya terhadap keahlian Mpu Ranubhaya tersebut, kemudian dengan cara yang curang para utusan tersebut berhasil menculik Mpu Ranubhaya dan membawanya turut serta berlayar ke Mongolia, sesampainya di negeri Mongolia di dalam istana Kubilai Khan, Mpu Ranubhaya menciptakan sebuah pedang pusaka bernama Nagapuspa sebagai syarat kebebasan atas dirinya yang telah menjadi tawanan. Namun pada akhirnya pedang Naga Puspa tersebut malah menjadi ajang konflik dan menjadi rebutan di antara pejabat kerajaan. Akhirnya untuk menyelamatkan pedang Naga Puspa dari tangan-tangan orang berwatak jahat, Mpu Ranubhaya mempercayakan Pedang Nagapuspa tersebut kepada pasangan pendekar suami-istri yang menolongnya, bernama Lo Shi Shan dan Mei Shin di mana keduanya kemudian menjadi pelarian, berlayar dan terdampar di Tanah Jawa dan hidup terlunta-lunta. Sesampainya di Tanah Jawa pasangan suami istri ini akhirnya bertemu dengan beberapa pendekar jahat anak buah seorang Patih Kerajaan Gelang-gelang bernama Kebo Mundarang yang ingin menguasai Pedang Naga Puspa hingga dalam suatu pertarungan antara Lo Shi Shan dengan Mpu Tong Bajil (pimpinan pendekar-pendekar jahat) Lo Shi Shan terkena Ajian Segoro Geni milik Mpu Tong Bajil, setelah kejadian pertarungan beberapa hari lamanya Pendekar Lo Shi Shan hidup dalam kesakitan hingga akhirnya meninggal di dunia disebuah hutan dalam Candi tua, sebelum meninggal dunia yang kala itu sempat di tolong oleh Arya Kamandanu, Lo Shi Shan menitipkan Mei Shin kepada Arya Kamanadu
Mei Shin yang sebatang kara kemudian ditolong Arya Kamandanu. Kebersamaan di antara mereka akhirnya menumbuhkan perasaan saling jatuh cinta. Namun lagi-lagi Arya Dwipangga merusak hubungan mereka, dengan cara licik Arya Dwipangga dapat menodai perempuan asal daratan Mongolia itu sampai akhirnya mengandung bayi perempuan yang nantinya diberi nama Ayu Wandira. Namun demikian, meski hatinya hancur, Kamandanu tetap berjiwa besar dan bersedia mengambil perempuan dari Mongolia itu sebagai istrinya.
Saat itu Kerajaan Singhasari telah runtuh akibat pemberontakan Prabu Jayakatwang, bawahan Singhasari yang memimpin Kerajaan Gelang-Gelang. Tokoh ini kemudian membangun kembali Kerajaan Kadiri yang dahulu kala pernah runtuh akibat serangan pendiri Singhasari. Dalam kesempatan itu, Arya Dwipangga yang menaruh dendam akhirnya mengkhianati keluarganya sendiri dengan melaporkan ayahnya selaku pengikut Kertanagara kepada pihak Kadiri dengan tuduhan telah melindungi Mei Shin yang waktu itu menjadi buronan. Mpu Hanggareksa pun tewas oleh serangan para prajurit Kadiri di bawah pimpinan Mpu Tong Bajil. Sebaliknya, Dwipangga si anak durhaka jatuh ke dalam jurang setelah dihajar Kamandanu. Kemudian Kamandanu kembali berpetualang untuk mencari Mei Shin yang lolos dari maut sambil mengasuh keponakannya, bernama Panji Ketawang, putra antara Arya Dwipangga dengan Nari Ratih.
Petualangan Kamandanu akhirnya membawa dirinya menjadi pengikut Raden Wijaya (Nararya Sanggrama Wijaya), menantu Kertanagara. Tokoh sejarah ini telah mendapat pengampunan dari Jayakatwang dan diizinkan membangun sebuah desa terpencil di hutan Tarik bernama Majapahit. Dalam petualangannya itu, Kamandanu juga berteman dengan seorang pendekar wanita bernama Sakawuni, putri seorang perwira Singhasari bernama Banyak Kapuk.
Nasib Mei Shin sendiri kurang bagus. Setelah melahirkan putri Arya Dwipangga yang diberi nama Ayu Wandira, ia kembali diserang kelompok Mpu Tong Bajil. Beruntung ia tidak kehilangan nyawa dan mendapatkan pertolongan seorang tabib Cina bernama Wong Yin.
Di lain pihak, Arya Kamandanu ikut serta dalam pemberontakan Sanggrama Wijaya demi merebut kembali takhta tanah Jawa dari tangan Jayakatwang. Pemberontakan ini mendapat dukungan Arya Wiraraja dari Sumenep, yang berhasil memanfaatkan pasukan Kerajaan Yuan yang dikirim Kubilai Khan untuk menyerang Kertanagara. Berkat kepandaian diplomasi Wiraraja, pasukan Mongolia itu menjadi sekutu Sanggrama Wijaya dan berbalik menyerang Jayakatwang.
Setelah Kerajaan Kadiri runtuh, Sanggrama Wijaya berbalik menyerang dan mengusir pasukan Mongolia tersebut. Arya Kamandanu juga ikut serta dalam usaha ini. Setelah pasukan Kerajaan Yuan kembali ke negerinya, Sanggrama Wijaya pun meresmikan berdirinya Kerajaan Majapahit. Ia bergelar Prabu Kertarajasa Jayawardhana.
Kisah Tutur Tinular kembali diwarnai cerita-cerita sejarah, di mana Kamanadanu turut menyaksikan pemberontakan Ranggalawe, Lembu Sora dan Gajah Biru akibat hasutan tokoh licik yang bernama Ramapati. Di samping itu, kisah petualangan tetap menjadi menu utama, antara lain dikisahkan bagaimana Kamandanu menumpas musuh bebuyutannya, yaitu Mpu Tong Bajil, serta menghadapi kakak kandungnya sendiri (Arya Dwipangga) yang muncul kembali dengan kesaktian luar biasa, bergelar Pendekar Syair Berdarah.
Kisah Tutur Tinular berakhir dengan meninggalnya Kertarajasa Jayawardhana, di mana Arya Kamandanu kemudian mengundurkan diri dari Kerajaan Majapahit dengan membawa putranya yang bernama Jambu Nada, hasil perkawinan kedua dengan Sakawuni yang meninggal setelah melahirkan, dalam perjalanan menuju lereng Gunung Arjuna inilah Arya Kamandanu bertemu dengan Gajah Mada yang waktu itu menyelamatkan putranya ketika masih berumur 40 hari yang terjatuh ke jurang karena lepas dari gendongannya akibat terguncang-guncang diatas kuda. Tutur Tinular kemudian berlanjut dengan sandiwara serupa berjudul Mahkota Mayangkara.
SUMBER wikipedia
19 Oktober 2012
Catatanku selama di Pulau giligenting
Innalillahi wainna Ilaihi rajiuun.....
Innalillahi wainna Ilaihi rajiuun.......
BERITA DUKA CITA.........
+ADMIN dan Segenap keluarga besar
"FORUM ASPIRASI PEMUDA GILIGENTING" TURUT BERDUKA CITA&BERBELA SUNGKAWA ATAS WAFATNYA BPK.H.Saimun Ayahanda dari Nizha Sweet,
Mertuanya dzri BPK.KADES BRINGSANG... (Kalebun sutlan SE)
Allahumagfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu ....
Semoga amal
Ibadahnya diterima dan segala dosanya di
Ampuni Oleh Allah SWT. Amiiin...
Zainal Giligenting Blogs : HUKUM ONANI&MASURBASI: Catatanku selama di Pulau giligenting
Innalillahi wainna Ilaihi rajiuun.......
BERITA DUKA CITA.........
+ADMIN dan Segenap keluarga besar
"FORUM ASPIRASI PEMUDA GILIGENTING" TURUT BERDUKA CITA&BERBELA SUNGKAWA ATAS WAFATNYA BPK.H.Saimun Ayahanda dari Nizha Sweet,
Mertuanya dzri BPK.KADES BRINGSANG... (Kalebun sutlan SE)
Allahumagfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu ....
Semoga amal
Ibadahnya diterima dan segala dosanya di
Ampuni Oleh Allah SWT. Amiiin...
Zainal Giligenting Blogs : HUKUM ONANI&MASURBASI: Catatanku selama di Pulau giligenting
HUKUM ONANI&MASURBASI: Catatanku selama di Pulau giligenting
Hukum Onani (Masturbasi) Bagi Lelaki & Wanita
Assalamualaikum, Apakah Hukum melakukan onani?
Jawaban Oleh Syeikh Dr Yusouf Al-Qaradawi
Kadang-kadang darah pemuda bergelora, kemudian dia menggunakan tangannya untuk mengeluarkan mani supaya alat kelaminnya itu menjadi tenang dan darahnya yang bergelora itu menurun. Cara semacam ini sekarang dikenal dengan nama onani (bahasa Arabnya: istimta’ atau adatus sirriyah).
Kebanyakan para ulama mengharamkan perbuatan tersebut, di antaranya Imam Malik. Beliau memakai dalil ayat yang berbunyi:
“Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya kecuali terhadap isterinya atau hamba sahayanya, mereka yang demikian itu tidak tercela. Tetapi barangsiapa mau selain yang demikian itu, maka mereka itu adalah orang-orang yang melewati batas.” (Al-Mu’minun: 5-7)
Sedang orang yang onani adalah melepaskan syahwatnya itu bukan pada tempatnya.
Sedang Ahmad bin Hanbal berpendapat, bahawa mani adalah barang lebihan. Oleh karena itu boleh dikeluarkan, seperti memotong daging lebih.
Pendapat ini diperkuat oleh Ibnu Hazm. Tetapi ulama-ulama Hanafiah memberikan Batas kebolehannya itu dalam dua perkara:
Karena takut berbuat zina.
Karena tidak mampu kawin.
Pendapat Imam Ahmad ini memungkinkan untuk kita ambil dalam keadaan gharizah (nafsu syahwat) itu memuncak dan dibimbangkan akan jatuh ke dalam haram. Misalnya seorang pemuda yang sedang belajar atau bekerja di tempat lain yang jauh dari negerinya, sedang pengaruh-pengaruh di hadapannya terlalu kuat dan dia bimbang akan berbuat zina. Karena itu dia tidak berdosa menggunakan cara ini (onani) untuk meredakan bergeloranya gharizah tersebut dan supaya dia tidak berlaku zina.
Tetapi yang lebih baik dari itu semua, ialah seperti apa yang diterangkan oleh Rasulullah s.a.w. terhadap pemuda yang tidak mampu berkahwin, iaitu kiranya dia memperbanyak puasa, dimana puasa itu dapat mendidik beribadah, mengajar bersabar dan menguatkan kedekatan untuk bertaqwa dan keyakinan terhadap penyelidikan (muraqabah) Allah kepada setiap jiwa seorang mu’min. Untuk itu Rasuluilah s.a.w. bersabda sebagai berikut:
“Hai para pemuda! Barangsiapa di antara kamu sudah ada kemampuan, maka kahwinlah sebab dia itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan; tetapi barangsiapa tidak mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu baginya merupakan pelindung.” (Riwayat Bukhari)
Dipetik dari kitab al-Halal wal Haram fil Islam
Assalamualaikum, Apakah Hukum melakukan onani?
Jawaban Oleh Syeikh Dr Yusouf Al-Qaradawi
Kadang-kadang darah pemuda bergelora, kemudian dia menggunakan tangannya untuk mengeluarkan mani supaya alat kelaminnya itu menjadi tenang dan darahnya yang bergelora itu menurun. Cara semacam ini sekarang dikenal dengan nama onani (bahasa Arabnya: istimta’ atau adatus sirriyah).
Kebanyakan para ulama mengharamkan perbuatan tersebut, di antaranya Imam Malik. Beliau memakai dalil ayat yang berbunyi:
“Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya kecuali terhadap isterinya atau hamba sahayanya, mereka yang demikian itu tidak tercela. Tetapi barangsiapa mau selain yang demikian itu, maka mereka itu adalah orang-orang yang melewati batas.” (Al-Mu’minun: 5-7)
Sedang orang yang onani adalah melepaskan syahwatnya itu bukan pada tempatnya.
Sedang Ahmad bin Hanbal berpendapat, bahawa mani adalah barang lebihan. Oleh karena itu boleh dikeluarkan, seperti memotong daging lebih.
Pendapat ini diperkuat oleh Ibnu Hazm. Tetapi ulama-ulama Hanafiah memberikan Batas kebolehannya itu dalam dua perkara:
Karena takut berbuat zina.
Karena tidak mampu kawin.
Pendapat Imam Ahmad ini memungkinkan untuk kita ambil dalam keadaan gharizah (nafsu syahwat) itu memuncak dan dibimbangkan akan jatuh ke dalam haram. Misalnya seorang pemuda yang sedang belajar atau bekerja di tempat lain yang jauh dari negerinya, sedang pengaruh-pengaruh di hadapannya terlalu kuat dan dia bimbang akan berbuat zina. Karena itu dia tidak berdosa menggunakan cara ini (onani) untuk meredakan bergeloranya gharizah tersebut dan supaya dia tidak berlaku zina.
Tetapi yang lebih baik dari itu semua, ialah seperti apa yang diterangkan oleh Rasulullah s.a.w. terhadap pemuda yang tidak mampu berkahwin, iaitu kiranya dia memperbanyak puasa, dimana puasa itu dapat mendidik beribadah, mengajar bersabar dan menguatkan kedekatan untuk bertaqwa dan keyakinan terhadap penyelidikan (muraqabah) Allah kepada setiap jiwa seorang mu’min. Untuk itu Rasuluilah s.a.w. bersabda sebagai berikut:
“Hai para pemuda! Barangsiapa di antara kamu sudah ada kemampuan, maka kahwinlah sebab dia itu dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan; tetapi barangsiapa tidak mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu baginya merupakan pelindung.” (Riwayat Bukhari)
Dipetik dari kitab al-Halal wal Haram fil Islam
17 Oktober 2012
sebuah salinan dari buletin Attauhid
At Tauhid edisi VIII/17
Oleh: Ndaru Triutomo, S.Si.
Pembaca yang dirahmati Allah ta’ala, setiap kita pasti memiliki permasalahan. Bahkan terkadang sangat berat sehingga benar-benar menguji kesabaran kita.
Sebagian orang ada yang sampai berkata “Kesabaran saya sudah habis”, atau bahkan sampai keluar ucapan “Mengapa saya tertimpa musibah semacam ini, apa dosa saya, apa kesalahan saya, padahal saya juga sudah banyak beribadah, sungguh Tuhan tidak adil”. Ini sebagian contoh perkataan yang sering kita dengar. Namun perkataan tersebut tidaklah dibenarkan dalam syari’at Islam, bahkan menunjukkan lemahnya tauhid seseorang.
Pada buletin kali ini, kami akan mengulas secara singkat mengenai perkara yang sangat penting dimiliki setiap muslim, yaitu kesabaran.
Sabar Dalam 3 Perkara
Sabar adalah menahan jiwa dan menjaganya agar tidak sampai melakukan sesuatu yang tidsk selayaknya dilakukan. Terdapat 3 macam bentuk kesabaran, yaitu sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dari menjauhi kemaksiatan kepada Allah, dan sabar dalam takdir Allah yang menyakitkan dan menyusahkan.
[1] Sabar Dalam Ketaatan Kepada Allah
Sabar jenis ini penting untuk dimiliki oleh setiap hamba, karena sesungguhnya jiwa seringkali terasa berat untuk menjalankan berbagai macam ketaatan. Hal tersebut karena jiwa cenderung menyukai sifat yang jelek, sebagaimana firman Allah ta’ala (yang artinya): “Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS Yusuf : 53).
Seringkali kita jumpai seorang yang beramal namun ia tidak bisa kontinu untuk mengerjakannya. Mereka bersemangat mengerjakan banyak amalan di awal waktu, namun setelah itu ditinggalkan. Untuk itu dibutuhkan kesabaran agar kita dapat kontinu dalam beramal, walaupun amalan tersebut sederhana. Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) “Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim).
Allah ta’ala lebih menyukai amalan yang kontinu walaupun sederhana, karena hal tersebut lebih dapat membantu kontinunya suatu amal. Salah satu usaha agar dapat kontinu dalam beramal adalah dengan berdoa kepada Allah, diantaranya dengan doa: Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik (ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu).” (HR. Abu Daud dan Ahmad, shahih).
[2] Sabar Dalam Menjauhi Kemaksiatan
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) “Surga itu diliputi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan, sedangkan neraka itu diliputi oleh hal-hal yang menyenangkan nafsu.” (HR. Muslim). Maka dibutuhkan kesabaran untuk dapat menjaga diri dari hal-hal yang menyenangkan hawa nafsu yang pada hakikatnya akan menjerumuskan kepada neraka. Dan kemaksiatan termasuk perkara yang disenangi oleh hawa nafsu.
Seorang yang beriman harus mengendalikan nafsunya dan melihat bahwa kemaksiatan adalah bukan hal yang sepele, melainkan perkara yang dapat membinasakan dirinya. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu berkata, ”Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) melihat dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.” (HR. Bukhari). Semua itu hanya dapat dilakukan dengan kesabaran.
[3] Sabar Dalam Menghadapi Takdir Allah
Termasuk kedalam rukun iman adalah kita meyakini adanya takdir atau ketetapan dari Allah ta’ala. Terdapat 2 macam takdir yang menimpa manusia, yang berupa kesenangan dan berupa kesedihan serta musibah. Pada jenis pertama maka kita wajib bersyukur, dengan bersyukur Allah akan tambahkan nikmat-Nya. Adapun yang kedua maka kita wajib bersabar. Dan keduanya (bersyukur dan bersabar) merupakan amalan ibadah yang memiliki nilai pahala di sisi Allah ta’ala.
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia mendapat kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim). Maka sikap seorang muslim jika ditimpa musibah adalah bersabar dan yakin bahwa dibalik musibah yang dialaminya terdapat hikmah dari Allah ta’ala.
Sebagaimana firman Allah (yang artinya), “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.)” (QS. Al-Baqoroh 155 – 156).
Selain itu, musibah yang menimpa seorang mukmin merupakan bentuk ujian, sebagaimana firman Allah (yang artinya), “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.” (QS Al-Baqoroh : 214).
Allah Bersama Orang-Orang Yang Sabar
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqoroh : 153). Pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk meminta pertolongan dalam perkara dunia dan akhirat dengan kesabaran dan shalat. Selain itu, ayat yang mulia ini menunjukkan keutamaan orang yang bersabar yaitu mendapat ma’iyyah (kebersamaan) Allah.
Kebersamaan Allah disini bukan berarti Dzat Allah berada di mana-mana, di antaranya bersama orang yang sabar tersebut, karena telah jelas bahwa Allah berada di atas ‘Arsy sebagaimana dalam firman-Nya (yang artinya), “Tuhan Yang Maha Pemurah Yang bersemayam di atas ‘Arsy” (QS Thaaha : 5). Kebersamaan Allah dengan hamba-Nya yang disebutkan dalam Al-Qur’an memiliki 2 makna, yaitu yang bersifat umum dan bersifat khusus.
Kebersamaan Allah yang bersifat umum memiliki arti kekuasaan dan ilmu Allah yang meliputi hamba-Nya, sebagaimana dalam firman Allah (yang artinya), “Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Hadid : 4). Kebersamaan jenis ini berlaku umum untuk semua makhluk-Nya. Adapun kebersamaan pada ayat ini adalah bersifat khusus, yaitu kebersamaan dalam arti penjagaan dan pertolongan Allah ta’ala yang selalu menyertai hamba-Nya. Sehingga seluruh perkara yang dirasa berat, dengan pertolongan Allah akan terasa ringan dan mudah. Demikian keutamaan orang-orang yang bersabar. (Taisir Kariimirrahman – Syaikh As-Sa’di).
Kesabaran Tidak Ada Batasnya
Sebagian orang menyangka kesabaran memiliki batas. Maka jika dianggap sudah melewati batas, ia diperbolehkan untuk bertindak diluar aturan. Anggapan seperti ini tidaklah benar. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10). Allah telah menyiapkan pahala bagi mereka yang sabar dengan pahala yang tak terhitung. Hal ini menunjukkan besarnya keutamaan orang yang bersabar.
Syaikh As-Sa’di mengatakan dalam tafsirnya :”Maka Allah menjanjikan bagi orang-orang yang bersabar dengan pahala yang tak terhitung, yaitu pahala yang tidak terbatas dan tidak terukur. Hal tersebut tidak dapat terjadi kecuali karena keutamaan dan kedudukan sabar di sisi Allah”. Jika Allah telah menyiapkan pahala yang begitu besar bagi orang yang bersabar, maka mengapa kesabaran harus kita batasi?. Selain itu, kita juga yakin bahwa seluruh permasalahan yang datang, tidak mungkin melebihi kemampuan yang dimiliki seorang hamba. Sebagaimana firman Allah (yang artinya), “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqoroh 286).
Oleh karena itu segala permasalahan yang kita alami, niscaya dapat kita selesaikan dengan kesabaran, izin serta kekuatan dari Allah ta’ala. Kita beriman bahwa Allah adalah Dzat yang maha kuasa yang memiliki hikmah yang sempurna dalam seluruh ketetapan yang diberikan kepada makhluk-Nya. Dengan keyakinan seperti ini maka sudah sepatutnya kita bersabar dengan segala ketetapan yang terjadi pada kita, dan ingat hal tersebut merupakan ujian bagi kita. Jika kita mampu bersabar maka Allah akan menaikan derajat kita di sisi-Nya.
Ujian yang dialami kita jika dibandingkan dengan para nabi dan rasul maka masih jauh lebih ringan. Manusia yang paling berat ujiannya adalah para nabi. Dan manusia diuji sesuai dengan kadar kondisi agamanya. Sebagaimana riwayat dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata, “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi, shahih). Oleh karena itu ketika kita diberikan ujian, maka ingat masih ada orang yang lebih berat dari ujian yang kita alami, sehingga dapat membantu kita untuk bersabar.
Pahala Yang Besar Diawal Musibah
Pembaca yang dirahmati Allah ta’ala, kita telah mengetahui pahala yang sangat besar bagi mereka yang bersabar. Namun perlu diketahui, pahala sabar tersebut hanya akan didapatkan oleh orang-orang yang melakukannya di awal terjadinya musibah. Adapun orang yang bersabar setelah sebelumnya marah, maka itu juga termasuk perkara yang baik namun tidak mendapatkan pahala yang dijanjikan.
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), ”Sesungguhnya namanya sabar adalah ketika di awal musibah.” (HR. Bukhari). Sabar di awal musibah memang sangat sulit untuk dilakukan, untuk itu Allah menjanjikan pahala yang tidak terbatas bagi pelakunya. Adapun orang yang tidak bersabar, bahkan mencela takdir, maka pada hakikatnya ia telah mencela Allah.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Taghaabun : 11). Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ”Allah ’Azza wa Jalla berfirman,’Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mencela waktu, padahal Aku adalah (pengatur) waktu, Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.” (HR. Muslim). Oleh karena itu ketika kita mengatakan, “Sial sekali hari ini” maka sesungguhnya secara tidak sadar kita telah mencela Dzat yang mengatur waktu, yaitu Allah ta’ala. Kita berlindung kepada Allah dari mencela takdir.
Demikian sedikit pembahasan mengenai sabar, semoga kita dimudahkan untuk mengamalkannya dan dimasukan ke dalam golongan orang yang mendapat keutamaan bersabar.
Oleh: Ndaru Triutomo, S.Si.
Pembaca yang dirahmati Allah ta’ala, setiap kita pasti memiliki permasalahan. Bahkan terkadang sangat berat sehingga benar-benar menguji kesabaran kita.
Sebagian orang ada yang sampai berkata “Kesabaran saya sudah habis”, atau bahkan sampai keluar ucapan “Mengapa saya tertimpa musibah semacam ini, apa dosa saya, apa kesalahan saya, padahal saya juga sudah banyak beribadah, sungguh Tuhan tidak adil”. Ini sebagian contoh perkataan yang sering kita dengar. Namun perkataan tersebut tidaklah dibenarkan dalam syari’at Islam, bahkan menunjukkan lemahnya tauhid seseorang.
Pada buletin kali ini, kami akan mengulas secara singkat mengenai perkara yang sangat penting dimiliki setiap muslim, yaitu kesabaran.
Sabar Dalam 3 Perkara
Sabar adalah menahan jiwa dan menjaganya agar tidak sampai melakukan sesuatu yang tidsk selayaknya dilakukan. Terdapat 3 macam bentuk kesabaran, yaitu sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar dari menjauhi kemaksiatan kepada Allah, dan sabar dalam takdir Allah yang menyakitkan dan menyusahkan.
[1] Sabar Dalam Ketaatan Kepada Allah
Sabar jenis ini penting untuk dimiliki oleh setiap hamba, karena sesungguhnya jiwa seringkali terasa berat untuk menjalankan berbagai macam ketaatan. Hal tersebut karena jiwa cenderung menyukai sifat yang jelek, sebagaimana firman Allah ta’ala (yang artinya): “Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS Yusuf : 53).
Seringkali kita jumpai seorang yang beramal namun ia tidak bisa kontinu untuk mengerjakannya. Mereka bersemangat mengerjakan banyak amalan di awal waktu, namun setelah itu ditinggalkan. Untuk itu dibutuhkan kesabaran agar kita dapat kontinu dalam beramal, walaupun amalan tersebut sederhana. Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) “Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim).
Allah ta’ala lebih menyukai amalan yang kontinu walaupun sederhana, karena hal tersebut lebih dapat membantu kontinunya suatu amal. Salah satu usaha agar dapat kontinu dalam beramal adalah dengan berdoa kepada Allah, diantaranya dengan doa: Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik (ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu).” (HR. Abu Daud dan Ahmad, shahih).
[2] Sabar Dalam Menjauhi Kemaksiatan
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) “Surga itu diliputi oleh hal-hal yang tidak menyenangkan, sedangkan neraka itu diliputi oleh hal-hal yang menyenangkan nafsu.” (HR. Muslim). Maka dibutuhkan kesabaran untuk dapat menjaga diri dari hal-hal yang menyenangkan hawa nafsu yang pada hakikatnya akan menjerumuskan kepada neraka. Dan kemaksiatan termasuk perkara yang disenangi oleh hawa nafsu.
Seorang yang beriman harus mengendalikan nafsunya dan melihat bahwa kemaksiatan adalah bukan hal yang sepele, melainkan perkara yang dapat membinasakan dirinya. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu berkata, ”Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat dosa) melihat dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.” (HR. Bukhari). Semua itu hanya dapat dilakukan dengan kesabaran.
[3] Sabar Dalam Menghadapi Takdir Allah
Termasuk kedalam rukun iman adalah kita meyakini adanya takdir atau ketetapan dari Allah ta’ala. Terdapat 2 macam takdir yang menimpa manusia, yang berupa kesenangan dan berupa kesedihan serta musibah. Pada jenis pertama maka kita wajib bersyukur, dengan bersyukur Allah akan tambahkan nikmat-Nya. Adapun yang kedua maka kita wajib bersabar. Dan keduanya (bersyukur dan bersabar) merupakan amalan ibadah yang memiliki nilai pahala di sisi Allah ta’ala.
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia mendapat kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim). Maka sikap seorang muslim jika ditimpa musibah adalah bersabar dan yakin bahwa dibalik musibah yang dialaminya terdapat hikmah dari Allah ta’ala.
Sebagaimana firman Allah (yang artinya), “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.)” (QS. Al-Baqoroh 155 – 156).
Selain itu, musibah yang menimpa seorang mukmin merupakan bentuk ujian, sebagaimana firman Allah (yang artinya), “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.” (QS Al-Baqoroh : 214).
Allah Bersama Orang-Orang Yang Sabar
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqoroh : 153). Pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk meminta pertolongan dalam perkara dunia dan akhirat dengan kesabaran dan shalat. Selain itu, ayat yang mulia ini menunjukkan keutamaan orang yang bersabar yaitu mendapat ma’iyyah (kebersamaan) Allah.
Kebersamaan Allah disini bukan berarti Dzat Allah berada di mana-mana, di antaranya bersama orang yang sabar tersebut, karena telah jelas bahwa Allah berada di atas ‘Arsy sebagaimana dalam firman-Nya (yang artinya), “Tuhan Yang Maha Pemurah Yang bersemayam di atas ‘Arsy” (QS Thaaha : 5). Kebersamaan Allah dengan hamba-Nya yang disebutkan dalam Al-Qur’an memiliki 2 makna, yaitu yang bersifat umum dan bersifat khusus.
Kebersamaan Allah yang bersifat umum memiliki arti kekuasaan dan ilmu Allah yang meliputi hamba-Nya, sebagaimana dalam firman Allah (yang artinya), “Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Hadid : 4). Kebersamaan jenis ini berlaku umum untuk semua makhluk-Nya. Adapun kebersamaan pada ayat ini adalah bersifat khusus, yaitu kebersamaan dalam arti penjagaan dan pertolongan Allah ta’ala yang selalu menyertai hamba-Nya. Sehingga seluruh perkara yang dirasa berat, dengan pertolongan Allah akan terasa ringan dan mudah. Demikian keutamaan orang-orang yang bersabar. (Taisir Kariimirrahman – Syaikh As-Sa’di).
Kesabaran Tidak Ada Batasnya
Sebagian orang menyangka kesabaran memiliki batas. Maka jika dianggap sudah melewati batas, ia diperbolehkan untuk bertindak diluar aturan. Anggapan seperti ini tidaklah benar. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10). Allah telah menyiapkan pahala bagi mereka yang sabar dengan pahala yang tak terhitung. Hal ini menunjukkan besarnya keutamaan orang yang bersabar.
Syaikh As-Sa’di mengatakan dalam tafsirnya :”Maka Allah menjanjikan bagi orang-orang yang bersabar dengan pahala yang tak terhitung, yaitu pahala yang tidak terbatas dan tidak terukur. Hal tersebut tidak dapat terjadi kecuali karena keutamaan dan kedudukan sabar di sisi Allah”. Jika Allah telah menyiapkan pahala yang begitu besar bagi orang yang bersabar, maka mengapa kesabaran harus kita batasi?. Selain itu, kita juga yakin bahwa seluruh permasalahan yang datang, tidak mungkin melebihi kemampuan yang dimiliki seorang hamba. Sebagaimana firman Allah (yang artinya), “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqoroh 286).
Oleh karena itu segala permasalahan yang kita alami, niscaya dapat kita selesaikan dengan kesabaran, izin serta kekuatan dari Allah ta’ala. Kita beriman bahwa Allah adalah Dzat yang maha kuasa yang memiliki hikmah yang sempurna dalam seluruh ketetapan yang diberikan kepada makhluk-Nya. Dengan keyakinan seperti ini maka sudah sepatutnya kita bersabar dengan segala ketetapan yang terjadi pada kita, dan ingat hal tersebut merupakan ujian bagi kita. Jika kita mampu bersabar maka Allah akan menaikan derajat kita di sisi-Nya.
Ujian yang dialami kita jika dibandingkan dengan para nabi dan rasul maka masih jauh lebih ringan. Manusia yang paling berat ujiannya adalah para nabi. Dan manusia diuji sesuai dengan kadar kondisi agamanya. Sebagaimana riwayat dari Mush’ab bin Sa’id -seorang tabi’in- dari ayahnya, ia berkata, “Wahai Rasulullah, manusia manakah yang paling berat ujiannya?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Para Nabi, kemudian yang semisalnya dan semisalnya lagi. Seseorang akan diuji sesuai dengan kondisi agamanya. Apabila agamanya begitu kuat (kokoh), maka semakin berat pula ujiannya. Apabila agamanya lemah, maka ia akan diuji sesuai dengan kualitas agamanya. Seorang hamba senantiasa akan mendapatkan cobaan hingga dia berjalan di muka bumi dalam keadaan bersih dari dosa.” (HR. Tirmidzi, shahih). Oleh karena itu ketika kita diberikan ujian, maka ingat masih ada orang yang lebih berat dari ujian yang kita alami, sehingga dapat membantu kita untuk bersabar.
Pahala Yang Besar Diawal Musibah
Pembaca yang dirahmati Allah ta’ala, kita telah mengetahui pahala yang sangat besar bagi mereka yang bersabar. Namun perlu diketahui, pahala sabar tersebut hanya akan didapatkan oleh orang-orang yang melakukannya di awal terjadinya musibah. Adapun orang yang bersabar setelah sebelumnya marah, maka itu juga termasuk perkara yang baik namun tidak mendapatkan pahala yang dijanjikan.
Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya), ”Sesungguhnya namanya sabar adalah ketika di awal musibah.” (HR. Bukhari). Sabar di awal musibah memang sangat sulit untuk dilakukan, untuk itu Allah menjanjikan pahala yang tidak terbatas bagi pelakunya. Adapun orang yang tidak bersabar, bahkan mencela takdir, maka pada hakikatnya ia telah mencela Allah.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Taghaabun : 11). Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, ”Allah ’Azza wa Jalla berfirman,’Aku disakiti oleh anak Adam. Dia mencela waktu, padahal Aku adalah (pengatur) waktu, Akulah yang membolak-balikkan malam dan siang.” (HR. Muslim). Oleh karena itu ketika kita mengatakan, “Sial sekali hari ini” maka sesungguhnya secara tidak sadar kita telah mencela Dzat yang mengatur waktu, yaitu Allah ta’ala. Kita berlindung kepada Allah dari mencela takdir.
Demikian sedikit pembahasan mengenai sabar, semoga kita dimudahkan untuk mengamalkannya dan dimasukan ke dalam golongan orang yang mendapat keutamaan bersabar.
16 Oktober 2012
Catatanku selama di jl cakrawala
KULLU NAFSIN DZAIKATUL MAUT
Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan dengan yang namanya "KEMATIAN"....
Siapkah kita kalau tiba tiba kita ruh di cabut oleh malaikat..?
Terus terang penulis sendiri sangat belum siap,karena masih suka dengan "MAKSIAT&DOSA" dan kelalaian dalam ibadah&Muamalah
Kira kira kalau tiba tiba kita di "MATIKAN" oleh ALLAH dalam keadaan berbuat dosa.....??
Alangkah buruknya nasib kita di Akhirat sana,misalnya kita mati dalam keadaan "Mati berbuat dosa besar"
Di dunia saja nama kita sangat buruk dan di cemooh sebagai pendosa... Entah bagaimana lagi dengan nasib kita di Akhirat sana... (tanto palang raje)
Yuuk... Belajar dan terus belajar seperti
berputarnya siang dan malam yang tak pernah berhenti pada satu waktu
Semoga setiap apa yang kita lihat menjadi hikmah bagi kita semua yang masih hidup di dunia ini.
Kalau kita ingin menjadi orang yang luar biasa,maka mau tidak mau kita harus keluar dari kebiasaan kebiasaan buruk kita...
semoga bermanfaat..
wallahu a'lam bissawab...
Original Posting No copas.......!!!!
Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan dengan yang namanya "KEMATIAN"....
Siapkah kita kalau tiba tiba kita ruh di cabut oleh malaikat..?
Terus terang penulis sendiri sangat belum siap,karena masih suka dengan "MAKSIAT&DOSA" dan kelalaian dalam ibadah&Muamalah
Kira kira kalau tiba tiba kita di "MATIKAN" oleh ALLAH dalam keadaan berbuat dosa.....??
Alangkah buruknya nasib kita di Akhirat sana,misalnya kita mati dalam keadaan "Mati berbuat dosa besar"
Di dunia saja nama kita sangat buruk dan di cemooh sebagai pendosa... Entah bagaimana lagi dengan nasib kita di Akhirat sana... (tanto palang raje)
Yuuk... Belajar dan terus belajar seperti
berputarnya siang dan malam yang tak pernah berhenti pada satu waktu
Semoga setiap apa yang kita lihat menjadi hikmah bagi kita semua yang masih hidup di dunia ini.
Kalau kita ingin menjadi orang yang luar biasa,maka mau tidak mau kita harus keluar dari kebiasaan kebiasaan buruk kita...
semoga bermanfaat..
wallahu a'lam bissawab...
Original Posting No copas.......!!!!
13 Oktober 2012
Zainal Giligenting Blogs : Catatanku selama di Pulau giligenting
FORUM ASPIRASI PEMUDA GILIGENTING
Catatan ini bermula dari Obrolan saya dengan sahabat saya tentang penyebab banyaknya perceraian pada kalangan Pasangan Muda
Sobat muda....
Pada saat ini banyak perceraian terjadi di kalangan pasangan muda, seharusnya ini menjadi pelajaran bagi pasangan muda yang lain agar lebih berhati2 menjaga keharmonisan sebuah rumah tangga,banyak di temukan akar dari hampir semua pertengkaran yang berakhir dengan perceraian adalah tidak adanya saling menghormati saling menjaga diri dan kurangnya budi pekerti dan Ilmu agama.
Dalam Ilmu agama banyak sekali peraturan dalam membangun sebuah keluarga yang sakinah mawaddah dan warohmah, namun sangat sedikit yang mau mempelajarinya dan yang mau melaksanakannya, dalam perkawinan itu sepasang suami istri telah di ikat dengan 2 kalimat SYAHADAT yang Agung agar tercipta sebuah keluarga yang selalu mengikuti apa yang menjadi kewajiban dari pasangan suami istri.
InsyaAllah kalau semua perintah Allah dan sabda Nabi Muhammad kita akan mendapatkan apa yang di maksud dengan sakinah, namun apabila pasangan suami istri sama2 tidak mau mematuhi ajaran Agama maka yang di dapatkan adalah Neraka, karena jauh dari Keridhoan Allah Swt. Sekalipun masih terjadi guncangan dalam membina rumah tangga itu mudah2an hanyalah sebuah ujian, namun kalau terjadi guncangan terhadap sepasang suami istri yang jauh dari Agama, maka smoga itu bukan Hukuman atau Azab tapi peringatan agar segera kembali kepada jalan yang di ridhoinya.
Perceraian itu memang di bolehkan, tapi sangat di benci, jadi kalau masih bisa di pertahankan,kita harus berusaha mencari jalan untuk di pertahankan, usaha terus jangan gampang putus asa, kecuali sudah cukup usaha untuk memperbaikinya sudah Mentok, mungkin CERAI adalah jalan yang terakhir,
Sobat muda....
Kalau kita melihat akibat dari perceraian itu Anak adalah Korban yang paling Utama, mereka akan kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya, mereka akan terganggu perkembangan jiwanya, apalagi tidak ada yang mendidiknya dengan ilmu Agama, maka di takutkan anak2 kita menjadi liar tidak terkendali, apalagi kalau anak kita perempuan..... Naudzubillah....
Kasian.... Kasian....
SEBUAH PERTARUNGAN DALAM DIRI
Flash back....↹
#SEBUAH EVOLUSI RUHANI#
Aku heran dengan diriku yang selalu memposisikan diriku seperti sosok seoarang "Agamis" padahal dalam hatiku tertanam benih benih "ATEIS"
yang penuh ambisi
Aku heran dengan diriku yang selalu ber retorika tentang Dogma-dogma agama, padahal aku sendiri telah menganggapnya hanya sebuah "LOGIKA" yang usang belaka...!
Aku
heran dengan diriku yang selalu berlindung dibalik dalil dalil agama,padahal aku sedang mencari "Keuntungan" dunia semata....
Aku heran mengapa aku sangat suka memakai "TOPENG METAFOR"
Untuk mencitrakan diri sebagai sosok sang bijak bestari padahal aku adalah picik dan licik
Kurasa cukup oretan gilaku kali ini karena kalau kuteruskan aku akan banyak membual dan kalian akan mengira aku adalah seorang gila, PENDUSTA DAN PENGHAYAL........!?
#SEBUAH EVOLUSI RUHANI#
Aku heran dengan diriku yang selalu memposisikan diriku seperti sosok seoarang "Agamis" padahal dalam hatiku tertanam benih benih "ATEIS"
yang penuh ambisi
Aku heran dengan diriku yang selalu ber retorika tentang Dogma-dogma agama, padahal aku sendiri telah menganggapnya hanya sebuah "LOGIKA" yang usang belaka...!
Aku
heran dengan diriku yang selalu berlindung dibalik dalil dalil agama,padahal aku sedang mencari "Keuntungan" dunia semata....
Aku heran mengapa aku sangat suka memakai "TOPENG METAFOR"
Untuk mencitrakan diri sebagai sosok sang bijak bestari padahal aku adalah picik dan licik
Kurasa cukup oretan gilaku kali ini karena kalau kuteruskan aku akan banyak membual dan kalian akan mengira aku adalah seorang gila, PENDUSTA DAN PENGHAYAL........!?
PULAU GILIGENTING MENGHADAPI KEMARAU PANJANG
Problem kekeringan di giligenting seharusnya menjadi perhatian kita semua untuk menjaga tanah giligenting dari kekeringan akibat kemarau dan akibat dari penebangan kayu yang tidak bisa di hentikan,
Masihkah ada solusinya....?
Bagaimana caranya agar penebangan kayu bisa di kurangi, dan bagaimana caranya agar di lalkukan penanaman pohon secara sistematis dan di awasi pertumbuhannya, kalau tidak begitu mungkin akan mati akibat kekurangan pasokan air
ADAKAH SOLUSI YANG JITU.....???????
Masihkah ada solusinya....?
Bagaimana caranya agar penebangan kayu bisa di kurangi, dan bagaimana caranya agar di lalkukan penanaman pohon secara sistematis dan di awasi pertumbuhannya, kalau tidak begitu mungkin akan mati akibat kekurangan pasokan air
ADAKAH SOLUSI YANG JITU.....???????
Zainal Giligenting Blogs : Catatanku selama di Pulau giligenting
... Seribu satu alasan akan menjadi saksi akan ke ganasan hawa nafsu yang di dukung penuh oleh sang raja durjana syaithan,iblis,ifrit laknatullah......!!
Seribu satu alasan menjadi pelindung dari kebejatan moral dan akhlaq manusia di jaman sekarang....!
Yang punya istri masih kurang puas dengan istrinya, yang punya suami juga kurang puas dengan pelayanan suaminya....
Yang punya tunangan masih ingin bermain2 dengan perempuan lain,begitu juga dengan yang perempuan mau aja di ajak macem2 oleh para lelaki buaya buntung bahkan Amoral....
Budaya khalwat juga telah merusak sendi-sendi tatanan budaya dan hukum islam, berdua2an di tempat sepi dengan orang yang bukan mahram sudah biasa dan sudah tak di anggap sebuah dosa.....
sobat.... Kembalilah ke jalan Tuhanmu......
Mari kita jaga keluarga dan sanak famili kita agar terhindar dari segala ke jahatan Moral/akhlak agar manjadi generasi yang Berprestasi.
Kunjungi Group Facebook kami di:
Seribu satu alasan menjadi pelindung dari kebejatan moral dan akhlaq manusia di jaman sekarang....!
Yang punya istri masih kurang puas dengan istrinya, yang punya suami juga kurang puas dengan pelayanan suaminya....
Yang punya tunangan masih ingin bermain2 dengan perempuan lain,begitu juga dengan yang perempuan mau aja di ajak macem2 oleh para lelaki buaya buntung bahkan Amoral....
Budaya khalwat juga telah merusak sendi-sendi tatanan budaya dan hukum islam, berdua2an di tempat sepi dengan orang yang bukan mahram sudah biasa dan sudah tak di anggap sebuah dosa.....
sobat.... Kembalilah ke jalan Tuhanmu......
Mari kita jaga keluarga dan sanak famili kita agar terhindar dari segala ke jahatan Moral/akhlak agar manjadi generasi yang Berprestasi.
Kunjungi Group Facebook kami di:
12 Oktober 2012
Zainal Giligenting Blogs : Catatanku selama di Pulau giligenting
Tak ada gunanya kau menangis meratapi semua dosa2mu.... Kalau pada esok harinya kau berbuat dosa kembali.....
Mungkin kalau Tuhanmu itu seorang manusia, mungkin Tuhanmu itu akan Menghukummu dengan hukuman yang berat,mengingat akan dosa2mu yang senantiasa bertambah dan terus bertambah, akan tetapi... Untung saja Tuhanmu bukanlah bangsa manusia ataupun bangsa para malaikat, akan tetapi Dialah ALLAH sang pencipta semesta alam raya yang mempunyai sifat Rahman dan pengampun....
Namun celakanya.... Kau tahu itu...!!
Tapi tetap saja kau berhati bebal........!!! Sekarang taubat esoknya bermaksiat kembali......
Kau kira Tuhanmu itu bapakmu.....? Atau adikmu.....?? Sehingga kau mempermainkannya dengan taubat palsumu itu......??
Terkadang kau menyesali perbuatan2 dosamu, kau akui itu dalam taubatmu....
ya Tuhan...
Aku banyak dosa TUHAN...
AKU TELAH BERZINA...
AKU TELAH MENCURI...
AKU TELAH MENIPU...
AKU TELAH DURHAKA KEPADA ORANG TUA
AKU TELAH KHIANATI SAUDARA&SAHABATKU...
AKU TELAH...
AKU TELAH....
AKU TELAH....
Aku taubat..... Itu pengakuanmu...!!!
Tapi besoknya kau ulangi lagi dosa2mu itu.......!!!!!!
Dasar kau memang berhati bebal........!! Semoga saja kau berumur panjang........!!!
Mungkin kalau Tuhanmu itu seorang manusia, mungkin Tuhanmu itu akan Menghukummu dengan hukuman yang berat,mengingat akan dosa2mu yang senantiasa bertambah dan terus bertambah, akan tetapi... Untung saja Tuhanmu bukanlah bangsa manusia ataupun bangsa para malaikat, akan tetapi Dialah ALLAH sang pencipta semesta alam raya yang mempunyai sifat Rahman dan pengampun....
Namun celakanya.... Kau tahu itu...!!
Tapi tetap saja kau berhati bebal........!!! Sekarang taubat esoknya bermaksiat kembali......
Kau kira Tuhanmu itu bapakmu.....? Atau adikmu.....?? Sehingga kau mempermainkannya dengan taubat palsumu itu......??
Terkadang kau menyesali perbuatan2 dosamu, kau akui itu dalam taubatmu....
ya Tuhan...
Aku banyak dosa TUHAN...
AKU TELAH BERZINA...
AKU TELAH MENCURI...
AKU TELAH MENIPU...
AKU TELAH DURHAKA KEPADA ORANG TUA
AKU TELAH KHIANATI SAUDARA&SAHABATKU...
AKU TELAH...
AKU TELAH....
AKU TELAH....
Aku taubat..... Itu pengakuanmu...!!!
Tapi besoknya kau ulangi lagi dosa2mu itu.......!!!!!!
Dasar kau memang berhati bebal........!! Semoga saja kau berumur panjang........!!!
11 Oktober 2012
Zainal Giligenting Blogs : Catatanku selama di Pulau giligenting
Aиaккц......
Єиgкaцlaц $ёpaяцн daяї иуaшaкц....
Єйgкaцlaн $єpaґцн daяї нaтїкц...
Aиaккц...
Ёйgкaц adalaн aмaйaн daяї Allaн Tцнaй уaйg мєиcїpтaкaймц....
Їиgaтlaн Fїґмaй Allaн dalaм КїтaЬ $цcї Alqцяaи:
"TЇDAКLAH DЇ CЇPTAКAИ JЇЙ DAИ MAЙЦ$ЇA КЄCЦALЇ HAЙУA ЦЙTЦК MЄИУЁMBAHИУA"(Addzaґїуaт:56)
Єиgкaцlaц $ёpaяцн daяї иуaшaкц....
Єйgкaцlaн $єpaґцн daяї нaтїкц...
Aиaккц...
Ёйgкaц adalaн aмaйaн daяї Allaн Tцнaй уaйg мєиcїpтaкaймц....
Їиgaтlaн Fїґмaй Allaн dalaм КїтaЬ $цcї Alqцяaи:
"TЇDAКLAH DЇ CЇPTAКAИ JЇЙ DAИ MAЙЦ$ЇA КЄCЦALЇ HAЙУA ЦЙTЦК MЄИУЁMBAHИУA"(Addzaґїуaт:56)
MENGENAL JEMAAH TABLIGH
Tuduhan Jahil tentang Jamaah Tabligh Dakwah Tanpa Ilmu dan Jawapannya.
BY GOTABLIGH.COM
(MENJAWAB ANDA)
Tuduhan Jahil Jamaah Tabligh Dakwah Tanpa Ilmu
Tuduhan Jahil
=============
1. Mereka sangat fakir dan miskin dari ilmu kerana mereka sangat menjauhi ilmu.
… 2. Mereka beramal dengan kebodohan tanpa ilmu kecuali ilmu fadlaa-il (keutamaan ?keutamaan amal) sebagaimana akan datang keterangannya pada dasar yang ketiga.
3. Melalaikan mempelajari rukun-rukun, kewajiban-kewajiban dan hukum-hukum dari amal-amal di atas.
4. Oleh kerana itu, kita lihat mereka tidak mengerti cara solat Rasullullah Sallallahu Alaihi Wasallam.
5. Mereka beramal dengan kebodohan tanpa ilmu kecuali ilmu fadlaa-il (keutamaan ?keutamaan amal) sebagaimana akan datang keterangannya pada dasar yang ketiga.
6. Adapun ilmu tauhid dan ahkaam (hukum-hukum) dan masalah-masalah fiqhiyyah (fiqih) dan ilmu berdasarkan dalil-dalil Al-Kitab dan as-Sunnah, mereka sangat jauh sekali dan melarangnya dan memeranginya
7. Mereka meninggalkan ilmu dan ahli ilmu.
Tujuan Ilmu dan Ulama
———————
1. Ilmu untuk diamalkan dan bukan untuk menunjuk-nunjuk dan menghina orang lain, terutamanya para-para ulama.
?Barangsiapa mencari ilmu untuk menyaingi para ulama atau untuk bertengkar dengan orang-orang bodoh atau supaya hati manusia menghadap kepadanya maka ia akan masuk neraka.? (Hadits riwayat Al-Hakim)
2. Seorang ulama adalah seperti resam padi, lebih berisi lebih tunduk. Semakin banyak ilmu di dada, lebih rendah diri dengan orang lain.
3. Seorang ulama yang su’ adalah seperti resam api, lebih banyak lebih menjulang. Semakin banyak ilmu semakin takabbur sama seperti Syaiton.
4. Hadis berkenaan balasan kepada golongan ulama yang cintakan ganjaran dunia dan membenci para-para awliya,
Diriwayatkan bahwa Alloh Subahanahu wa Ta?ala memberi wahyu kepada Nabi Daud alaihis salam, yang artinya: ?Wahai Daud jangan engkau jadikan antara Aku dan antara dirimu seorang alim yang sudah tergoda oleh dunia, sehingga ia bisa menghalangimu dari jalan mahabbahKu. Karena sesungguhnya mereka adalah para begal yang membegal jalannya hamba-hambaKu. Sesungguhnya hukuman terkecil yang Aku kenakan untuk mereka adalah Aku cabut kelezatan bermunajat dari hati mereka.? (Jami? Bayanil Ilmi, Ibnu Abdil Bar, 1/193).
Kata-kata Masruq seorang Tabiin di zaman Abu Bakar, Saidina Umar, Saidina Ali dan Saidina Osman ? Tanda seorang yang berilmu ialah orang yang takut kepada Allah dan tanda orang yang jahil ialah orang yang kagum dengan ilmunya? Imam Abu Bakar Muhammad bin Hussin Bin Abdullah Al-Ajiri, Takhrij wa ta?liq Sopian Nur Marbu Banjari al-Makki, 1996:64.)
Umar berkata kepada Ziyad bin Hudair: ?Apakah kamu mengerti apa yang merusak Islam ?? Ziyad berkata: ?Tidak.? Umar berkata: ?Tergelincirnya seorang alim, debatnya orang munafik -dengan ayat Al-Qur?an- dan (penetapan) hukumnya para imam yang menyesatkan.? (HR: Ad-Darimi)
Hadith-hadith Fadhail
———————
1. Keutamaan hadith-hadith fadhail telah disebut di dalam kitab Imam Nawawi yang masyhur al Adzkar iaitu,
“Para ulama dari kalangan ahli Hadis, ahli Feqh dan selainnya berkata: DIBENARKAN DAN DISUKAI beramal dengan hadis Dhaif dalam hal2 fadha’il serta targhib dan tarhib, selama hadis itu tidak berstatus maudhu’ (palsu).” (Al-Azkar, hal. 5)
2. Buku fadhilat amal dibaca adalah bertujuan untuk
a. melembutkan hati dengan mendengar janji-janji Allah dan Rasul saw tentang nilai amal Islami
b. mendatangkan cinta kepada Allah dan Rasul saw dan para-para sahabat dan tabi tabi’in
c. mendatangkan semangat beramal dan bersedih di atas dosa-dosa yang telah dilakukan
d. mendatangkan tawadhu di dalam hati kita
e. mendatangkan semangat untuk belajar ilmu-ilmu masaa’il dengan niat yang betul
3. Dengan mendengar hadis fadhail kita diajar agar tidak memandang rendah amal-amal Islami walaupun sekecil mana pun, Nabi saw menegaskan,
Abu Dzar ra berkata: Rasullah berkata kepadaku : Jangan merendahkan walau sedikit pun dari kebaikan, walaupun hanya menyambut temanmu dengan wajah yang manis” (Muslim)
Abu Hurairah ra berkata: Bersabda Nabi S.A.W: “Saya telah melihat seorang masuk syurga dan bersenang-senang kerana ia telah memotong suatu pohon yang mengganggu dijalan kaum muslimin” (Muslim)
Ulama Sejati dan Palsu
———————-
Ulama Sejati :
ketika anda ketemu, atau ngobrol ama dia, atau mendengarkan nasehat dia,…. pokoknya apapun yang dia lakukan,….membuat anda jadi ingat kepada Allah,….jadi ingin lebih soleh lagi,….jadi merasa banyak kekurangan dalam ibadah anda,…jadi pengin shalat malam, jadi pengin sedekah ebih banyak, jadi pengin baa quran lebih sering jadi pengin shalat lebih khusyu, jadi pengin lebih berbakti pada orang tua, jadi main rindu pergi ke baitullah, jadi pengin lebih rajin ke masjid,… jadi jadi,…. pokok jadi pengin lebih baik lagi pengin lebih dekat sama Allah,…… nah itu baru bener ulama sejati,…
Ulama Palsu :
jika anda bertemu ,….mungkin anda menjadi kagum terhadapnya, tapi lupa kepada Allah,…… mungkin anda terpesona dengan kata katanya yang hebat,….kutipan kutipan ayatnya yang lengkap,….sistematis,….hujahnya kuat logikanya cerdas,……bacaannya fasih sefasih fasihnya,……tapi anda tak sedikitpun jadi ingat ke Allah,…. anda mungkin jadi ingin juga hebat seperti dia,….tapi anda tidak sedikitpun tergerak untuk lebih mendekat lagi kepada Allah,……anda menjadi lupa kesalahan dan kekurangan anda,…malah mungkin dari uraian ulama itu anda jadi membenci orang lain sementara melupakan keburukan anda sendiri,….
10 Oktober 2012
Zainal Giligenting Blogs : Catatanku selama di Pulau giligenting
Sungguh saya bermimpi ingin semua kekuatan partai yg bernafas agama (islam) bersatu padu menjadi satu partai saja…tentu ini akan menjadi kekuatan besar dan kedepannya akan mampu mewarnai kehidupan kita berbangsa dan bernegara.
Sayangnya partai yang berbasis islam belum mau bersatu dan sulit dipersatukan, entah kenapa.....??? Padahal sebagian mereka faham kalau upaya pemecahan dan penggembosan itu digarap sejak dulu oleh orang2 berhaluan merah atau kemerah- merahan atau yg anti islam
Apa mereka memang tidak mau besar bersama2…? Atau islam itu hanya sekedar menjadi topeng semata....???? entahlah.
Sayangnya partai yang berbasis islam belum mau bersatu dan sulit dipersatukan, entah kenapa.....??? Padahal sebagian mereka faham kalau upaya pemecahan dan penggembosan itu digarap sejak dulu oleh orang2 berhaluan merah atau kemerah- merahan atau yg anti islam
Apa mereka memang tidak mau besar bersama2…? Atau islam itu hanya sekedar menjadi topeng semata....???? entahlah.
07 Oktober 2012
MASA KECILKU DI DESA BRINGSANG KEPULAUAN GILI GENTING SUMENEP
MASA KECILKU DI DESA BRINGSANG KEPULAUAN GILI GENTING SUMENEP.
Aku adalah salah satu dari anak bringsang yang di besarkan dan mengaji di desa bringsang,aku mengaji di langgar al marhum ke musti'a atau sekarang di kenal dengan nama langgar nurul mustofa,ke sadeli sebagai penerus dari al marhum ke musti'a,dan ke rahem turut membantu mengurus kegiatan di langgar tua tersebut.
Aku sekolah di SD bringsang1 sampai lulus dan aku meneruskan ke MTS Toha praktika yang di asuh oleh k.Hafidz BA sekaligus aku tinggal di langgar tersebut, selama 3th aku belajar mandiri tanpabergantung kepada orang lain,seperti memasak,mencuci,dan kegiatan2x yang lain.tidak banyak kenangan indah yang kuingat semasa aku tinggal di aeng anyar dan sekolah di MTS,kalau di bringsang aku masih ingat kenangan semasa aku masih kecil,waktu itu paling hobby rangkarang nyare sengghi' ben jhuko' kadang2x nyalandheng rongkerong ben ollon,paleng lebur nyare odeng gerrut se bede edelem beddhi,marajerea kana'...!! mon nan maenan paleng lebur amaen rap kerraphen ben amaen kentthat tocce'an ben pendtheng pokokna mon enga' aghelle' sambi mesem,dulu belum ada chiki dan snack kalau mau makanan enak harus menunggu orang2 yang berlayar pulang kampung,baru dapat makanan yang enak yaitu KACEPOT sepaleng nyaman ben rangngu' ben armoszz..!
sesuatu dalam hati.....
Aku khawatir terhadap suatu masa yg rodanya menggilas keimanan.
Keyakinan tinggal pemikiran, yg tidak berbekas pada perbuatan.
Banyak orang baik, tapi tidak berakal..
Ada orang berakal, tapi tidak beriman..
Ada yg berlidah fasih, tapi berhati lalai..
Ada yg khusyuk, tapi sibuk dalam kesendirian..
Ada yg ahli ibadah, tapi mewarisi kesombongan iblis..
Ada yg maksiat, tapi rendah hati bagaikan sufi..
Ada yg tertawa hingga hatinya berkarat,dan..
Ada yg menangis karena kufur nikmat..
Ada yg murah senyum, tapi hatinya mengumpat..
Ada yg tulus, tapi wajahnya cemberut..
Ada yg berlisan bijak, tapi tak memberi teladan..
Ada pezina, yg tampil menjadi figur..
Ada yg punya ilmu, tapi tidak faham..
Ada yg faham, tapi tidak menjalankan..
Ada yg pintar, tapi membodohi.. Ada yg bodoh, tapi tak tahu diri.. Ada yg beragama, tapi tidak berakhlak.. Ada yg berakhlak, tapi tidak ber-Tuhan.
Ada yg pintar, tapi membodohi.. Ada yg bodoh, tapi tak tahu diri.. Ada yg beragama, tapi tidak berakhlak.. Ada yg berakhlak, tapi tidak ber-Tuhan.
06 Oktober 2012
Zainal Giligenting Blogs : Catatanku selama di Pulau giligenting
Sebuah catatan dari orang gila........!!
"Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan kami,dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kami,mereka itu tempatnya adalah neraka, disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan."[yunus:7-8 ]
Cinta dunia, perasaan tentaram terhadapnya dan melupakan akhirat mengakibatkan pelakunya berhak dimasukkan ke dalam neraka Dengan sedikit renungan saja manusia bisa mengetahui perbuatan pecinta dunia yang berhak di ganjar dengan neraka. sesungguhnya pemburu dunia yang hanya melampiaskan nafsu syahwat, memburu wanita,khamar,usaha yang haram,perhiasan,kebanggaan, kedudukan,dan setiap sesuatu yang dianggap lezat dan nikmat menurut hawa nafsunya yang menyerupai binatang. Bayangkanlah apabila keadaan ummat manusia seperti keadaannya..?
Allah berfirman: "Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,perhiasan dan bermegah-megah di antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak."[al- hadid:20 ]
"Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang di ingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak,harta yang banyak dari jenis: Emas,perak,kuda pilihan, binatang ternak,sawah dan ladang, itulah kesenangan hidup di dunia."[ ali imran:14 ]
"TETAPI TABI'AT MANUSIA CENDERUNG KEPADA DUNIA PERHIASANNYA."
Allah berfirman: Tetapi kalian lebih memilih kehidupan duniawi,sedangkan kehidupan akhirat lebih KEKAL."[al- a'la: 16-17 ]
"Allah hanya menuntut hambanya agar akhirat menjadi perhatian utamanya dan hati-hati terhadap tipuan dan nikmatnya dunia, hendaklah ia dapat mengendalikan sifat rakus dan tamak terhadap dunia sesuai dengan tugas sejati manusia diciptakan.
"Allah berfirman: Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka didunia itu tidak akan dirugikan. itulah orang2 x yang tidak memperoleh akhirat kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan didunia dan SIA-SIALAH apa yang telah mereka kerjakan."[hud:15-16 ]
Salah seoran tokoh muda IKRISMA pernah mengatakan untuk membuang dunia rasanya tidak mungkin karena kita masih hidup didunia, kita masih sangat butuh bahkan tergantung kepada dunia, kita masih membutuhkan kendaraan,ponsel,pakaian indah, rumah mewah dan uang yang melimpah sebab kalau kita tidak punya dunia dan semacamnya kita tidak akan di anggap bahkan dicuekin oleh orang atau teman kita.. kita harus kejar dunia sebab kalau tidak nanti tidak kebagian bung..! Tapi ada lagi tokoh muda IKRISMA yang mengatakan, kalau bisa dunia itu jangan simpan di dalam hati tapi, simpanlah dunia itu di bawah telapak kaki... dan ada lagi yang mengatakan.. yang penting kita bekerja dengan benar urusan kaya atau miskin serahkan saja sama PANGERAN { Allah swt} Kalau kita biarkan hati dan fikiran kita berfikir liar maka kita akan berangan angan.. maksiat itu lezat, zina itu nikmat.. menipu itu udah biasa, mencuri itu asyik,mencium istri orang itu dianggap menambah pengalaman,melacur dianggap untuk refreshing.. dsb.. NA'UDZU BILLAHI MIN DZALIK...!!
Abu musa al-asy'ari berkata: Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa mencintai dunia maka ia akan membahayakan akhiratnya. dan barang siapa mencintai akhirat niscaya ia akan membahayakan dunianya, maka utamakanlah apa yang KEKAL dari pada yang BINASA. [Hr. ahmad,al-bazzar,thabrani,ibnu hibban]
Al-Fudhail berkata: "Seandainya dunia itu terbuat dari emas yang akan sirna dan akhirat itu terbuat dari tembikar tapi kekal, niscaya kita harus memilih tembikar yang kekal daripada emas yang akan sirna. Apalagi kalau emas yang kekal dan tembikar yang akan sirna..?
Abu sulaiman ad-Darani berkata: "Jika di hati ada akhirat maka dunia datang mendesaknya, jika dunia ada di dalam hati, akhirat datang memdesaknya, karena akhirat itu mulia sedangkan dunia itu tercela.
H.Jamaludin al madhuri berkata: "Dhunnya rea jhe' paddhetdhi tojjuen, dhunnya rea cokop padhetdhi sampan se ngaterraghie manussa ka dheredhen.. de'emma tojjuenna manussa..? tantona ka akherat se masthe.
Wallahu a'lam bissawab...
Catatan: Apa yang saya tulis bukan berarti saya 100% sama....! secara dhohir&bathin saya.... Ini Hanya catatan saya.......!!
kirimkan komentar dan opini anda mengenai tulisan saya di atas, mudah mudahan bermanfaat.. Rujukan: Riyadus salihin Ihya' ulumuddin, Al-hikam
"Allah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan kami,dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat kami,mereka itu tempatnya adalah neraka, disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan."[yunus:7-8 ]
Cinta dunia, perasaan tentaram terhadapnya dan melupakan akhirat mengakibatkan pelakunya berhak dimasukkan ke dalam neraka Dengan sedikit renungan saja manusia bisa mengetahui perbuatan pecinta dunia yang berhak di ganjar dengan neraka. sesungguhnya pemburu dunia yang hanya melampiaskan nafsu syahwat, memburu wanita,khamar,usaha yang haram,perhiasan,kebanggaan, kedudukan,dan setiap sesuatu yang dianggap lezat dan nikmat menurut hawa nafsunya yang menyerupai binatang. Bayangkanlah apabila keadaan ummat manusia seperti keadaannya..?
Allah berfirman: "Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan,perhiasan dan bermegah-megah di antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak."[al- hadid:20 ]
"Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang di ingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak,harta yang banyak dari jenis: Emas,perak,kuda pilihan, binatang ternak,sawah dan ladang, itulah kesenangan hidup di dunia."[ ali imran:14 ]
"TETAPI TABI'AT MANUSIA CENDERUNG KEPADA DUNIA PERHIASANNYA."
Allah berfirman: Tetapi kalian lebih memilih kehidupan duniawi,sedangkan kehidupan akhirat lebih KEKAL."[al- a'la: 16-17 ]
"Allah hanya menuntut hambanya agar akhirat menjadi perhatian utamanya dan hati-hati terhadap tipuan dan nikmatnya dunia, hendaklah ia dapat mengendalikan sifat rakus dan tamak terhadap dunia sesuai dengan tugas sejati manusia diciptakan.
"Allah berfirman: Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna, dan mereka didunia itu tidak akan dirugikan. itulah orang2 x yang tidak memperoleh akhirat kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan didunia dan SIA-SIALAH apa yang telah mereka kerjakan."[hud:15-16 ]
Salah seoran tokoh muda IKRISMA pernah mengatakan untuk membuang dunia rasanya tidak mungkin karena kita masih hidup didunia, kita masih sangat butuh bahkan tergantung kepada dunia, kita masih membutuhkan kendaraan,ponsel,pakaian indah, rumah mewah dan uang yang melimpah sebab kalau kita tidak punya dunia dan semacamnya kita tidak akan di anggap bahkan dicuekin oleh orang atau teman kita.. kita harus kejar dunia sebab kalau tidak nanti tidak kebagian bung..! Tapi ada lagi tokoh muda IKRISMA yang mengatakan, kalau bisa dunia itu jangan simpan di dalam hati tapi, simpanlah dunia itu di bawah telapak kaki... dan ada lagi yang mengatakan.. yang penting kita bekerja dengan benar urusan kaya atau miskin serahkan saja sama PANGERAN { Allah swt} Kalau kita biarkan hati dan fikiran kita berfikir liar maka kita akan berangan angan.. maksiat itu lezat, zina itu nikmat.. menipu itu udah biasa, mencuri itu asyik,mencium istri orang itu dianggap menambah pengalaman,melacur dianggap untuk refreshing.. dsb.. NA'UDZU BILLAHI MIN DZALIK...!!
Abu musa al-asy'ari berkata: Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa mencintai dunia maka ia akan membahayakan akhiratnya. dan barang siapa mencintai akhirat niscaya ia akan membahayakan dunianya, maka utamakanlah apa yang KEKAL dari pada yang BINASA. [Hr. ahmad,al-bazzar,thabrani,ibnu hibban]
Al-Fudhail berkata: "Seandainya dunia itu terbuat dari emas yang akan sirna dan akhirat itu terbuat dari tembikar tapi kekal, niscaya kita harus memilih tembikar yang kekal daripada emas yang akan sirna. Apalagi kalau emas yang kekal dan tembikar yang akan sirna..?
Abu sulaiman ad-Darani berkata: "Jika di hati ada akhirat maka dunia datang mendesaknya, jika dunia ada di dalam hati, akhirat datang memdesaknya, karena akhirat itu mulia sedangkan dunia itu tercela.
H.Jamaludin al madhuri berkata: "Dhunnya rea jhe' paddhetdhi tojjuen, dhunnya rea cokop padhetdhi sampan se ngaterraghie manussa ka dheredhen.. de'emma tojjuenna manussa..? tantona ka akherat se masthe.
Wallahu a'lam bissawab...
Catatan: Apa yang saya tulis bukan berarti saya 100% sama....! secara dhohir&bathin saya.... Ini Hanya catatan saya.......!!
kirimkan komentar dan opini anda mengenai tulisan saya di atas, mudah mudahan bermanfaat.. Rujukan: Riyadus salihin Ihya' ulumuddin, Al-hikam
Zainal Giligenting Blogs : Catatanku selama di Pulau giligenting
Seharusnya semua unsur/kalangan bersinergi
membentuk suatu rantai yang sambung menyambung
tanpa membuat skat/batasan identitas
Sudah saatnya mendobrak pola pikir yang cenderung
kepada exlusifisme.... . saatnya para santri,pelajar, mahasiswa,pebis nis,buruh,pedag ang,petani,NELA YAN bersatu demi terciptanya pembangunan yang berkeadilan dan ke
sejahteraan....
Kita semua sama, yang membedakan kita dalam
pandangan Tuhan hanya Iman-Taqwanya.. ... "BERSATULAH WAHAI PARA PEMUDA"
membentuk suatu rantai yang sambung menyambung
tanpa membuat skat/batasan identitas
Sudah saatnya mendobrak pola pikir yang cenderung
kepada exlusifisme.... . saatnya para santri,pelajar, mahasiswa,pebis nis,buruh,pedag ang,petani,NELA YAN bersatu demi terciptanya pembangunan yang berkeadilan dan ke
sejahteraan....
Kita semua sama, yang membedakan kita dalam
pandangan Tuhan hanya Iman-Taqwanya.. ... "BERSATULAH WAHAI PARA PEMUDA"
04 Oktober 2012
menjaga kelestarian alam dan lingkungan
Menjaga kelestarian alam adalah suatu hal yang wajib di jaga dan dirawat agar dapat dinikmati ole anak cucu kita,kalau kita lihat kerusakan lingkungan di kepulauan GILIGENTING sudah menghawatirkan dikarenakan oleh tangan manusia itu sendiri,masalah yang patut diperhatikan adalah pengambilan pasir di pesisir pantai yang sudah terjadi dan menjadi tradisi dari sebagian penduduk desa bringsang/giligenting sehingga mengakibatkan ABRASI pantai,yaitu pengikisan kawasan pantai.luas pantai sudah mulai terkikis oleh air laut karena pasirnya sudah tidak ada,pantai yang seharusnya landai menjadi dalam,ruas jalan yang ada dikawasan desa bringsang&aeng; anyar sudah mulai rusak dan terkikis,walaupun sudah di bangun tembok tangkis laut tetap saja tidak dapat menahan kerasnya ombak,apalagi kalau pembangunan tembok tangkis laut tidak diperhitungkan dengan benar kekuatan dari tembok tersebut,apalagi CV yang menjadi pelaksana dari proyek tersebut tidak amanah,begitu juga dengan rusaknya TERUMBU KARANG di kawasan pantai bringsang/giligenting sudah sangat mengkhawatirkan,dulu sewaktu penulis masih kecil kebetulan rumah saya berdekatan dg pantai jadi sangat paham betul tentang pantai,dulu terumbu karang sangat luas dan banyak ditemukan berbagai jenis biota laut yang langka seperti kuda laut,lambhicar,teripang,ikan terbang,ikan scorpion,udang laba laba,udang besar dan berbagai lkan yang berwarna warni dan kepiting bakau yang banyak ditemui di sekitar pohon mangruf atau tenjheng,dan sekarang sudah mulai punah karena di racun atu di SANGKALI oleh orang2 yang tidak bertanggung jawab,sebenarnya perbuatan meracuni atau mengebom itu perbuatan yang melanggar UUD tentang kelautan,karena perbuatan merusak itu akan membuat keseimbangan ekosistem alam menjadi tidak seimbang karena akan banyak makhluk laut akan mati,jangankan ikan, telor ikannya juga bisa mati bahkan akan terumbu karang juga bisa mati bahkan setiap para pemancing paham kalau karang mati maka akan tidak ada ikan,tapi tetap ada saja yang melakukan perbuat tidak baik tersebut ,menurut penuturan Bp Sa'at dan dari sebagian para nelayan penjaring ikan yang tinggal di dusun pagar setan mengatakan bahwa sekarang mencari lkan sukar sekali,tidak seperti dulu,karena selain ada masyarat dari sebrang yang memakai jaring pukat harimau yang menjaring semua jenis ikan dan biota laut lainya,ada juga yang memakai bom dan racun,bahkan sampai terjadi pembakaran kapal nelayan di desa gedugan karena masalah bom ikan,kembali kepada masalah pengikisan atau ABRASI laut bisa di tanggulangi dengan penanaman bibit pohon bakau atau MANGRUF di sekitar pantai yang di tanam secara sistematis dan terencana,syukurlah sekarang sudah ada program dari santos dan kades bringsang Bp Sutlan SE yang sudah memfalisitasi penanaman bibit pohon MANGRUF di pantai desa bringsang,ABD Rahem salah seorang panitia pelaksana dari program tersebut menyatakan bahwa penanaman bibit pohon mangruf telah sukses,dan yang lebih penting adalah menjaga pertumbuhan dari pohon mangruf tersebut agar tumbuh dengan baik,mudah mudahan akan adalagi program yang memperhatikan kelestarian lingkungan hidup demi anak cucu kita kelak.By:(bringsang community team)
sebuah catatan di awal pagi
Assalamualaikum.....
Sobat Muda....
Saya jadi tertarik untuk menulis tentang hal ini karena tulisan ini adalah hasil konklusi dari setiap sharring dan perbincangan dengan kawan-kawan yang mempunyai ke Prihatinan dan ke Pedulian yang sama terhadap Giligenting
Kita sebagai generasi muda harus mempunyai kepedulian terhadap perkembangan kampung halaman kita, kita lahir dan besar di Tanah Giligenting sudah selayaknya kita peduli dan perhatian akan perkembangan pulau kita,
Mungkin kita sebagai kaum muda, masih mempunyai ide dan gagasan yang Fresh dan juga semagat yang menggebu-gebu, untuk kita sumbangsihkan kepada kampung halaman kita
Kita sebagai kaum muda janganlah hanya berpangku tangan atau masa bodoh dengan perkembangan giligenting, kenapa? Karena di tangan kita inilah masa depan giligenting, kita ini para pemuda kelak akan menggantikan mereka sebagai generasi penerus yang akan membangun P.giligenting
Kalau bukan kita lantas siapa...?????
Apakah harus orang planet mars atau Pluto yang akan menata pembangunan, baik itu dari segi fisik atau secara Spiritual,
Apakah kita sebagai generasi muda giligenting tidak merasa terpanggil.....???
Saya secara Pribadi sadar bahwa permasalahan ini muncul karena adanya "Urbanisasi"(perpindahan masyarakat dari desa ke kota) itu semua karena kurangnya lahan pekerjaan yang di anggap masih kurang layak dan mencukupi di giligenting, sehingga banyak yang melakukan Eksodus ke Kota di mana lahan usaha sangat banyak, dan mayoritas masyarakat Giligenting menjadi Pedagang di perantauan, karena itu di anggap seperti mie Instan yang tak perlu waktu yang lama, untuk meraup keuntungan
Marilah kita mencoba merubah pola berfikir kita sedikit demi sedikit dari sekarang khususnya untuk kaum muda, walaupun kita tinggal dan punya usaha maju di jakarta dll, tapi kita jangan sampai lupa dan masa bodoh dengan kedaan Pulau kita, cobalah untuk membagi sedikit dari Ide,pemikiran dan ilmu kita untuk Giligenting, dan kita buat sebuah jembatan pemikiran antara jakarta dan giligenting.......
Walaupun kita sudah menjadi Orang yang sukses dan kaya raya di kota, tak ada salahnya kalau menginveskan sedikit dari hartanya untuk di kembangkan di giligenting sehingga dapat memberikan peluang pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat yang menetap di P.giligenting.
Sobat muda....
Mohon di koreksi tulisan saya yang tidak berbobot ini.......
Sobat Muda....
Saya jadi tertarik untuk menulis tentang hal ini karena tulisan ini adalah hasil konklusi dari setiap sharring dan perbincangan dengan kawan-kawan yang mempunyai ke Prihatinan dan ke Pedulian yang sama terhadap Giligenting
Kita sebagai generasi muda harus mempunyai kepedulian terhadap perkembangan kampung halaman kita, kita lahir dan besar di Tanah Giligenting sudah selayaknya kita peduli dan perhatian akan perkembangan pulau kita,
Mungkin kita sebagai kaum muda, masih mempunyai ide dan gagasan yang Fresh dan juga semagat yang menggebu-gebu, untuk kita sumbangsihkan kepada kampung halaman kita
Kita sebagai kaum muda janganlah hanya berpangku tangan atau masa bodoh dengan perkembangan giligenting, kenapa? Karena di tangan kita inilah masa depan giligenting, kita ini para pemuda kelak akan menggantikan mereka sebagai generasi penerus yang akan membangun P.giligenting
Kalau bukan kita lantas siapa...?????
Apakah harus orang planet mars atau Pluto yang akan menata pembangunan, baik itu dari segi fisik atau secara Spiritual,
Apakah kita sebagai generasi muda giligenting tidak merasa terpanggil.....???
Saya secara Pribadi sadar bahwa permasalahan ini muncul karena adanya "Urbanisasi"(perpindahan masyarakat dari desa ke kota) itu semua karena kurangnya lahan pekerjaan yang di anggap masih kurang layak dan mencukupi di giligenting, sehingga banyak yang melakukan Eksodus ke Kota di mana lahan usaha sangat banyak, dan mayoritas masyarakat Giligenting menjadi Pedagang di perantauan, karena itu di anggap seperti mie Instan yang tak perlu waktu yang lama, untuk meraup keuntungan
Marilah kita mencoba merubah pola berfikir kita sedikit demi sedikit dari sekarang khususnya untuk kaum muda, walaupun kita tinggal dan punya usaha maju di jakarta dll, tapi kita jangan sampai lupa dan masa bodoh dengan kedaan Pulau kita, cobalah untuk membagi sedikit dari Ide,pemikiran dan ilmu kita untuk Giligenting, dan kita buat sebuah jembatan pemikiran antara jakarta dan giligenting.......
Walaupun kita sudah menjadi Orang yang sukses dan kaya raya di kota, tak ada salahnya kalau menginveskan sedikit dari hartanya untuk di kembangkan di giligenting sehingga dapat memberikan peluang pekerjaan dan pendapatan bagi masyarakat yang menetap di P.giligenting.
Sobat muda....
Mohon di koreksi tulisan saya yang tidak berbobot ini.......
MENCOBA MENDOBRAK POLA BERFIKIR (OUT THE BOX)
Adakah yang Mampu menahan laju urbanisasi masyarakat Giligenting ke Kota....? Jawabannya pasti tidak...!! Kenapa, karena itu adalah hak mereka untuk hidup dan berusaha di manapun mereka suka, betul kan....????
Namun apa akibat dari Urbanisasi tersebut...? Yang merasakan secara langsung adalah para kepala desa yang kesulitan untuk mencari pemuda punya semangat luar biasa yang bisa membantu dan yang bisa berkontribusi aktive terhadap desa,
Sehingga karena tidak ada pilihan lain, terpaksa seadanya.......
Kaum muda Giligenting sekarang banyak yang sudah berpendidikan cukup Mumpuni dan juga berpengalaman dalam mengolah berbagai macam organisasi, namun belum mempunyai keinginan untuk ikut mewarnai Giligenting dengan karya dan pemikirannya, mereka sukses di kampung orang, mereka di hargai di kampung orang, tapi terkadang mereka hanya di pandang sebelah mata di kampung sendiri,
Di tangan kaum muda terletak kekuatan untuk bisa mendobrak tembok yang selama bertahun2 telah terbangun dalam benak orang Giligenting, bahwa..... "KALAU KITA TIDAK MERANTAU TIDAK AKAN MENJADI ORANG SUKSES" mau di kasih makan apa keluarga kita...?? Mau di kasih daun...??
Marilah kita mencoba untuk merubah pola fikir kita, mari kita mencoba mencari solusi alternative untuk mengurangi Urbanisasi dengan membuat lahan usaha di Giligenting, KALAU TIDAK DARI KAUM MUDA YANG MEMULAI LANTAS APAKAH PARA ORANG TUA YANG TELAH BETAH DAN MENJADI PENDUDUK TETAP DI PERANTAUAN....???
Cobalah kita tengok desa lebih maju biasanya karena masih banyak penduduknya dan masih banyak kaum mudanya, tapi mungkin di antara para pembaca menilai saya menulis hal ini di anggap kurang kerjaan dan mungkin Gila, karena saya sendiri adalah pelaku Urbanisasi tersebut, namun karena masih tertautnya jiwa saya dengan Giligenting, maka saya menulis ini dengan harapan agar timbul kesadaran bersama bahwa Giligenting butuh kepada parsitipasi kita kaum muda.....
To be continue....
Namun apa akibat dari Urbanisasi tersebut...? Yang merasakan secara langsung adalah para kepala desa yang kesulitan untuk mencari pemuda punya semangat luar biasa yang bisa membantu dan yang bisa berkontribusi aktive terhadap desa,
Sehingga karena tidak ada pilihan lain, terpaksa seadanya.......
Kaum muda Giligenting sekarang banyak yang sudah berpendidikan cukup Mumpuni dan juga berpengalaman dalam mengolah berbagai macam organisasi, namun belum mempunyai keinginan untuk ikut mewarnai Giligenting dengan karya dan pemikirannya, mereka sukses di kampung orang, mereka di hargai di kampung orang, tapi terkadang mereka hanya di pandang sebelah mata di kampung sendiri,
Di tangan kaum muda terletak kekuatan untuk bisa mendobrak tembok yang selama bertahun2 telah terbangun dalam benak orang Giligenting, bahwa..... "KALAU KITA TIDAK MERANTAU TIDAK AKAN MENJADI ORANG SUKSES" mau di kasih makan apa keluarga kita...?? Mau di kasih daun...??
Marilah kita mencoba untuk merubah pola fikir kita, mari kita mencoba mencari solusi alternative untuk mengurangi Urbanisasi dengan membuat lahan usaha di Giligenting, KALAU TIDAK DARI KAUM MUDA YANG MEMULAI LANTAS APAKAH PARA ORANG TUA YANG TELAH BETAH DAN MENJADI PENDUDUK TETAP DI PERANTAUAN....???
Cobalah kita tengok desa lebih maju biasanya karena masih banyak penduduknya dan masih banyak kaum mudanya, tapi mungkin di antara para pembaca menilai saya menulis hal ini di anggap kurang kerjaan dan mungkin Gila, karena saya sendiri adalah pelaku Urbanisasi tersebut, namun karena masih tertautnya jiwa saya dengan Giligenting, maka saya menulis ini dengan harapan agar timbul kesadaran bersama bahwa Giligenting butuh kepada parsitipasi kita kaum muda.....
To be continue....
Zainal Giligenting Blogs : Catatanku selama di Pulau giligenting
Tore areng-sareng sadheje para Kanca saleng asapora, Napa pole e antarana Lake tor bini,
De' para Lake Tore Ambui Napok bini, napa pole sampe' nyiksa....
Tore ambui... Pon bektona saleng asapora....
De' para bini tore Ambui Nyutmaronyut ka Lake, la' mancella' ka lake napa pole re' manggerre' ka lake... Tore pade asapora.....
Mun terro odi'e senneng tor samporna tore depade saleng asapora, saleng ngarte tor ngastete......
Ke Sabdha Al-jahe wal kunyit
De' para Lake Tore Ambui Napok bini, napa pole sampe' nyiksa....
Tore ambui... Pon bektona saleng asapora....
De' para bini tore Ambui Nyutmaronyut ka Lake, la' mancella' ka lake napa pole re' manggerre' ka lake... Tore pade asapora.....
Mun terro odi'e senneng tor samporna tore depade saleng asapora, saleng ngarte tor ngastete......
Ke Sabdha Al-jahe wal kunyit
Catatanku selama di Pulau giligenting
Catatan ini bermula dari Obrolan saya dengan sahabat saya tentang penyebab banyaknya perceraian pada kalangan Pasangan Muda
Sobat muda....
Pada saat ini banyak perceraian terjadi di kalangan pasangan muda, seharusnya ini menjadi pelajaran bagi pasangan muda yang lain agar lebih berhati2 menjaga keharmonisan sebuah rumah tangga,banyak di temukan akar dari hampir semua pertengkaran yang berakhir dengan perceraian adalah tidak adanya saling menghormati saling menjaga diri dan kurangnya budi pekerti dan Ilmu agama.
Dalam Ilmu agama banyak sekali peraturan dalam membangun sebuah keluarga yang sakinah mawaddah dan warohmah, namun sangat sedikit yang mau mempelajarinya dan yang mau melaksanakannya, dalam perkawinan itu sepasang suami istri telah di ikat dengan 2 kalimat SYAHADAT yang Agung agar tercipta sebuah keluarga yang selalu mengikuti apa yang menjadi kewajiban dari pasangan suami istri.
InsyaAllah kalau semua perintah Allah dan sabda Nabi Muhammad kita akan mendapatkan apa yang di maksud dengan sakinah, namun apabila pasangan suami istri sama2 tidak mau mematuhi ajaran Agama maka yang di dapatkan adalah Neraka, karena jauh dari Keridhoan Allah Swt. Sekalipun masih terjadi guncangan dalam membina rumah tangga itu mudah2an hanyalah sebuah ujian, namun kalau terjadi guncangan terhadap sepasang suami istri yang jauh dari Agama, maka smoga itu bukan Hukuman atau Azab tapi peringatan agar segera kembali kepada jalan yang di ridhoinya.
Perceraian itu memang di bolehkan, tapi sangat di benci, jadi kalau masih bisa di pertahankan,kita harus berusaha mencari jalan untuk di pertahankan, usaha terus jangan gampang putus asa, kecuali sudah cukup usaha untuk memperbaikinya sudah Mentok, mungkin CERAI adalah jalan yang terakhir,
Sobat muda....
Kalau kita melihat akibat dari perceraian itu Anak adalah Korban yang paling Utama, mereka akan kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya, mereka akan terganggu perkembangan jiwanya, apalagi tidak ada yang mendidiknya dengan ilmu Agama, maka di takutkan anak2 kita menjadi liar tidak terkendali, apalagi kalau anak kita perempuan..... Naudzubillah....
Kasian.... Kasian....
*Mohon koreksinya*
(Bersambung ke bag: II......)