Pages
▼
29 Oktober 2009
JAGA DAN PELIHARA KELESTARIAN ALAM P.GILIGENTING
"Alangkah indahnya pemandangan yang memanjakan mata bagi siapa saja yang memandangnya, Itulah pemandangan alami di pesisir pantai kawasan dusun pagar setan desa bringsang
Tapi selain keindahan ada juga kerusakan yang dilakukan oleh oknum masyarakat yang mungkin kurang memahami apa akibat dari yang telah dilakukannya
Alangkah bermanfaatnya penanaman pohon mangruf dan bakau untuk menahan abrasi laut dari pengikisan, selain untuk menangkis ombak pohon mangruf juga menjadi rumah untuk berkembang biak kepiting bakau hijau dan juga tempat berteduh ikan ikan belanak dan ketang ketang atau bronang yang terkenal berdaging tebal dan kenyal
Bisa kita lihat sekarang apakah ada penanaman yang sistematis dan terpelihara? memang perlu kesadaran untuk menimbulkan kecintaan kita pada lingkungan, sekalipun ada tapi tidak secara terprogram, jadi setelah ditanam lalu ditinggalkan begitu saja
Begitu juga dengan pengambilan pasir laut secara berlebihan yang mengakibatkan pengikisan pesisir pantai, secara tidak kita sadari pulau yang kita diami mulai mengecil karena pasir yang ada di tepi pantai dikeruk kedaratan dengan berbagai tujuan, bahkan ada juga yang menjual pasir untuk bahan bangunan dan lain lain
Perusakan terumbu karang juga terjadi karena kurang adanya pengetahuan yang cukup mengenai sangat vitalnya kegunaan terumbu karang yang dirusak dengan berbagai macam cara
ada yang memakai racun potasium (sangkali) ada yang mengambil batu karang untuk penangkis ombak bahkan ada yang mengunakan bom ikan
Apakah kita tidak mengetahui kalau terumbu karang sudah rusak dan mati maka seluruh mikro organisme yang bergantung kepada adanya terumbu karang akan bertramigrasi ketempat lain dimana ada tempat untuk berkembang biak
Akhir akhir ini para nelayan dan penjaring ikan mengeluh karena sangat susah mencari tangkapan ikan yang banyak, penulis bertanya: kenapa pak? ikannya tidak ada katanya...!! padahal saya telah menebar jaring sepanjang 125M dekat karang lagi tapi tetap aja jarang ikannya karena karangnya mati, begitu kata pak Sa'at salah satu penjaring ikan mettor di pagar setan
Seandainya saja ada petugas penyuluh dari pemerintah sumenep yang akan membina para nelayan dan petani rumput laut secara berkala dan berkesinambungan mungkin akan ada nelayan dari bringsang yang sukses karena tau ilmunya
Begitu juga dengan pertanian dan perkebunan apabila ada petugas penyuluhan yang dapat membina masyarakat petani untuk menanam apa yang paling produktif di tanah giligenting, dapat kita lihat sekarang banyak perkebunan yang tidak dirawat dan hanya diambil rumputnya saja untuk pakan ternak, sayang sayang tanah kebun yang luas hanya ditumbuhi rumput dan semak belukar...
KEINDAHAN DS BRINGSANG..sangat mengagumkam..keindahan flora dan faunanya..prahu2nya..dan ke adaan desanya..tentang pohon itu..sebagian warga menanamnya contonya..e bung-bungan.. Tentang tanaman..memang di kampung ini lagi kekurangan air..tapi baru2 ini tlah di adakan pertanian melon..di mana tdk membutuhkan banyak air atau tanah luas..(waktu terahir ag pulang) di laut..baru2 ini dari kecamatan di adakan penanaman karang beton..walaupun belum bisah mengganti karang2 yg rusak..dan memulihkan perikanan masyarakat..wassalam..
BalasHapus